TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1.958 personel kepolisian dikerahkan untuk membantu evakuasi korban banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Satuan Tugas Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor Inspektur Jenderal Anang Revandoko mengatakan pasukan yang dikerahkan datang dari beberapa Kepolisian Daerah.
"Personel yang kami dorong adalah dari Korbrimob (Koprs Brigade Mobil), Satbrimob (Satuan Brigade Mobil) daerah maupun yang dari NTT, Polda Bali, Polda Jatim, termasuk bantuan dari rekan-rekan dari Polairud untuk 2 pesawat CN295, dan kapal Bharata Polri,” ucap Anang Revandoko dalam keterangan tertulis pada Ahad, 11 April 2021.
Anang mengatakan, pasukan yang dikerahkan juga dilengkapi tim medis untuk membantu penanganan korban dan pengungsi. Rinciannya, 21 tenaga medis bedah, 25 paramedis dari Korbrimob dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes).
Selain itu, Mabes Polri, kata Anang, membuka posko kesehatan di tiap-tiap lokasi terdampak banjir dan longsor di NTT. Tim trauma healing juga dilibatkan. "Lalu ada 5 dapur umum, ada 5 mobil penjernih air, ada 5 mobil untuk tim SAR. Kami juga berikan bantuan sembako untuk para pengungsi,” kata Anang.
Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Tak Bangun Hunian Sementara di NTT