TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut anjing K9 atau Search and Rescue (SAR) Dog efektif untuk menemukan jenazah korban bencana Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur.
"SAR dog sangat efektif menyasar titik lokasi jenazah, sehingga kinerja alat berat tidak kesulitan," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Kamis 8 April 2021.
Dia mengatakan anjing K9 disebar di berbagai wilayah terdampak bencana untuk menemukan jenazah yang masih tertimbun lumpur akibat banjir dan tanah longsor, dampak Siklon Seroja.
Pelacakan dengan anjing K9 itu memudahkan alat berat yang dikerahkan untuk menemukan lokasi yang tepat untuk menggali lumpur dan menemukan para korban.
Menurut laporan para bupati yang diterimanya, kata Doni, selain korban jiwa, terdapat kerusakan sawah yang jumlahnya cukup besar, hewan ternak yang hanyut dan mati, jembatan putus di sejumlah kabupaten/kota.
"Irigasi rusak, termasuk bangunan pemerintah, sekolah, rumah penduduk yang rusak berat dan rusak ringan," ujar Doni.
Sebelumnya, korban meninggal akibat Siklon Tropis Seroja, yang mengakibatkan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 163 orang. "Secara keseluruhan untuk NTT korban meninggal sebanyak 163 orang dan 45 orang hilang," ujar dia.
Baca: BNPB: Ribuan Personel dari TNI dan Polri Diturunkan Membantu Korban Banjir NTT