TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo menyebut pemerintah akan memberi dana tunggu hunian bagi korban banjir bandang Nusa Tenggara Timur (NTT). Ini dilakukan agar tidak terlalu banyak terjadi kerumunan di tempat pengungsian.
"Kami akan upayakan pengungsi bisa semaksimal mungkin menyewa rumah keluarga mereka dengan cara memberikan dana tunggu hunian kepada tiap keluarga setelah pemerintah daerah mengajukan usulan ke BNPB," ujar Doni dalam konferensi pers, Selasa, 6 April 2021.
Namun, Doni tidak merinci berapa nominal duit bantuan tersebut. Pemerintah juga akan menyalurkan alat rapid antigen untuk mencegah penularan Covid-19 di lokasi bencana.
"BNPB bersama Kemenkes akan menyalurkan alat rapid antigen ke seluruh daerah agar bisa skrining bagi warga, termasuk rombongan dari luar, TNI/Polri, dan relawan," tuturnya.
Banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang menerjang 11 kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Timur pada Ahad lalu. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Flores Timur, Alor, dan Lembata. Daerah lain juga dilanda bencana serupa, seperti Kota Kupang, Kabupaten Malaka Tengah, Ngada, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, dan Ende.
Sesuai dengan data BNPB hingga pukul 21.00 kemarin, tercatat 84 korban meninggal akibat banjir bandang, 15 orang luka-luka, dan 71 orang dinyatakan hilang. Ratusan rumah juga hancur dan hilang diterjang bah.
DEWI NURITA