TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajarannya segera memenuhi kebutuhan pengungsi korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi menerima laporan, distribusi sejauh ini masih terkendala cuaca ekstrem.
"Segera tangani dan penuhi kebutuhan para pengungsi. Meskipun saya tahu hari Minggu sudah beberapa dikirim ke NTT, tetapi karena cuaca yang sangat ekstrem, bantuan itu belum bisa masuk ke lokasi," ujar Jokowi dalam rapat terbatas, Selasa, 6 April 2021.
Jokowi meminta BNPB dan pemerintah daerah segera mendata titik pengungsian memastikan bantuan logistik tersalurkan. "Termasuk tenda dapur lapangan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi, juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak, terutama air bersih dan MCK-nya," tuturnya.
Selain itu, Presiden juga memerintahkan percepatan evakuasi korban, penyediaan layanan kesehatan di lokasi bencana, dan percepatan perbaikan infrastruktur yang rusak.
"Saya minta juga segera pulihkan jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, distribusi logistik dan BBM sehingga bantuan dapat segera tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana," ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta jajarannya mengantisipasi bahaya lanjutan adanya cuaca yang sangat ekstrem di berbagai kawasan di Indonesia. "Saya minta BMKG menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklus Tropis Seroja ini, pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG agar semuanya bisa siaga dan waspada," tuturnya.
Banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang menerjang 11 kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Timur pada Ahad lalu. Kondisi terparah terjadi di Kabupaten Flores Timur, Alor, dan Lembata. Daerah lain juga dilanda bencana serupa, seperti Kota Kupang, Kabupaten Malaka Tengah, Ngada, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, dan Ende.
Sesuai dengan data BNPB hingga pukul 21.00 kemarin, tercatat 84 korban meninggal, 15 orang luka-luka, dan 71 orang dinyatakan hilang. Ratusan rumah juga hancur dan hilang diterjang bah.
DEWI NURITA