TEMPO.CO, Kupang - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) dua hari terakhir ini menyebabkan banjir dan longsor, khususnya di Kabupaten Flores Timur. Wakil Bupati Flores Timur Agus Bolli menyatakan ada sejumlah warga di Pulau Adonara dilaporkan tewas akibat bencana longsor dan banjir yang terjadi pada Ahad, 4 April 2021 sekitar pukul 02.00 WITA.
"Terjadi bencana angin kencang dan longsor di Pulau Adonara. Puluhan orang meninggal, baru belasan jenazah yang berhasil dievakuasi," kata Agus Bolli kepada Tempo, Ahad, 4 April 2021.
Menurut dia, korban terbanyak terdapat di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Adonara, Kabupaten Flores Timur. Selain korban tewas, dilaporkan juga puluhan orang mengalami luka-luka dan puluhan rumah warga tertimbun longsor. "Ada puluhan rumah yang tertimbun longsor dan korban luka," kata Agus.
Selain di Ile Boleng, lanjut dia, juga terjadi banjir bandang di Kecamatan Waiwerang, Adonara yang menyebabkan empat orang dilaporkan meninggal dan puluhan rumah rusak.
Dia menambahkan di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Wulumadu dilaporkan tiga orang hilang, puluhan rumah hanyut diterjang banjir bandang. Banjir juga merusak jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Waiwerang dan Wotabmn Wulumadu. "Juga terjadi longsor di sejumlah ruas jalan di Adonara yang memutuskan ruas jalan di daerah itu," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah terus melaporkan kondisi longsor di Adonara dan bersama TNI/Polri bergerak menuju lokasi untuk mengevakuasi korban. "Alat berat sementara menunggu untuk mobilisasi ke lokasi bencana," kata Agus merespons bencana di Flores Timur.
Baca juga: BNPB Laporkan 5 Warga Meninggal Akibat Banjir Bandang di Flores Timur
YOHANES SEO