TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menghimbau warga untuk waspada terhadap banjir dan tanah longsor. "Kondisi cuaca buruk yang terjadi di Kota Kupang saat ini perlu diwaspadai. Kami berharap warga yang bermukim di bantaran kali dan lokasi ketinggian tetap wsapada," ujar Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man mengutip Antara, Ahad, 4 April 2021.
Dia menuturkan curah hujan yang tinggi selama beberapa hari ini telah berdampak banjir di sejumlah lokasi. Selain karena curah hujan tinggi, Hermanus menyatakan, drainase yang ada tidak mampu menampung debit air yang melimpah karena hujan cukup deras.
Berdasarkan pemantauan di kawasan Sikumana, Oebebo, kawasan Gua Lorders serta Oesapa dan Kuoanino dan Oepura banya drainase yang tersumbat lumpur dan sampah. "Tumpukan sampah dan lumpur yang menyumbat draisnes sehingga luapan banjir meluber ke ruas jalan raya," kata Hermanus.
Ia telah mengingatkan BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP serta para camat dan lurah untuk siaga dalam menghadapi cuaca buruk yang diperkirakan akan berlangsung hingga empat hari ke depan.
Menurut wakil wali kota, cuaca buruk yang melanda Kota Kupang saat ini juga mengakibatkan rumah sakit bhayangkara (RSB) Titus Uly terendam banjir hingga ke ruang radiologi. Ia memperkirakan pelayanan medis di rumah sakit milik Polri itu terhenti selama tiga hari kedepan.
Herman mengatakan, pemerintah Kota Kupang saat ini masih melakukan pendataan terhadap dampak kerusakan dari banjir yang terjadi akibat hujan deras dan angin kencang.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Agung Sudiono menjelaskan keberadaan bibit siklon 99S berkontribusi signifikan terhadap peningkatan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT. Menurut dia, bibit siklon tropis 99S diperkirakan menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakkan menjauhi wilayah Indonesia.
Kondisi ini, lanjut dia, menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dalam periode tiga hari ke depan di sejumlah wilayah. Beberapa kota yang akan mengalami hal itu ialah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Timor Tengah Selatan.
Agung mengatakan perlu mewaspadai potensi angin kencang pada hampir seluruh wilayah NTT, terutama wilayah yang berada di sekitar pusat tekanan rendah. Wilayah itu, seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan sebagian Pulau Sumba.
Baca juga: Cuaca Buruk, ASDP Kupang Tutup Sementara Layanan 3 Rute Penyeberangan