TEMPO.CO, Jakarta - Deputi VII Badan Intelijen Negara Wawan Hari Purwanto mengatakan teroris lone wolf bisa dideteksi oleh orang-orang terdekatnya.
"Lone wolf bisa dideteksi orang terdekat. Orang terdekat tahu pemahaman yang tidak seperti biasa," kata Wawan dalam diskusi Polemik, Sabtu, 3 April 2021.
Lone wolf adalah istilah untuk teroris yang bergerak sendiri, tanpa masuk dalam jaringan. Biasanya mereka meradikalisasi dirinya sendiri karena terpapar konten-konten atau bacaan yang bersifat radikal di Internet.
Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto menjelaskan orang terdekat biasanya lebih mengetahui perubahan seseorang. Misalnya dari periang berubah menjadi pemurung. Untuk mencegah agar tidak melakukan aksi, Wawan menilai teroris lone wolf harus diberi kesibukan.
"Harus punya kegiatan dan aktivitas terbuka yang notabene akan membuat belenggu di pikirannya lebih terurai ketimbang diam," katanya.
Menurut Wawan, aksi intoleran maupun radikal akan masuk dan tumbuh subur di tengah masyarakat yang tidak kritis. Sebab, mereka akan menelan mentah informasi tanpa melakukan pengecekan kembali.
"Karenanya kita selalu dorong supaya bacaan dari kaum milenial selalu dikontrol orang tua terdekat, karena orang tua yang paling paham," ujar Wawan.
FRISKI RIANA