TEMPO.CO, Jakarta - Mantan narapidana terorisme, Haris Amir Falah, menduga pelaku teror di Gereja Katedral Makassar merupakan sel lama dari kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
"Ini sel lama. Orang-orang yang rutin mengadakan kajian di Makassar. Ada dua tempat yang rutin dijadikan oleh mereka untuk melakukan pembinaan dan pada saat yang tepat melakukan aksi," kata Haris dalam diskusi Polemik, Sabtu, 3 April 2021.
Haris mengatakan, keberadaan mereka tidak hanya di Makassar tetapi juga ada di seluruh Indonesia. Meski terlihat jaringan mereka terputus, Haris menuturkan bahwa mereka sebetulnya satu akar. Yaitu akar pemikiran ekstrem dengan di bawah pembinaan yang rutin dan terus menerus. "Mestinya kita juga harus masif melawan itu," ujar dia.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Makassar pada Ahad, 28 Maret 2021, adalah pasangan suami istri bernama L dan YSF.
Menurut Sigit, keduanya dinikahkan oleh seseorang bernama Rizaldi sekitar enam bulan lalu. Rizaldi merupakan anggota JAD yang terlibat insiden pengeboman Gereja Katedral Makassar di Jolo, Filipina. Akibat insiden pengeboman di depan Gereja Katedral Makassar, sebanyak 20 orang mengalami luka.
Baca juga: Pasutri Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar Dinikahkan Pentolan JAD