TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritik Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri yang mengkampanyekan antikorupsi di Lapas Sukamiskin.
"ICW mendesak agar jajaran Pimpinan KPK menghentikan gimik kontroversial dan fokus menjalankan kerja-kerja pemberantasan korupsi yang memang relevan dan signifikan," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana, Kamis, 1 April 2021.
Kurnia mencatat Firli tak cuma sekali membuat tindakan yang dianggap kontroversial. Seperti memasak nasi goreng di awal 2020, lalu membagikan bantuan sosial bersama Menteri Sosial kala itu Juliari Batubara.
"Kini lembaga antirasuah itu malah mengunjungi Lapas Sukamiskin untuk melakukan sosialisasi pencegahan korupsi kepada para koruptor," kata dia.
Kurnia menganggap program KPK itu cuma pemborosan anggaran. Kegiatan pencegahan kepada napi koruptor, kata dia, dampaknya patut dipertanyakan.
Dia mengatakan pencegahan ke lapas Sukamiskin salah sasaran karena sosialisasi harusnya menyasar masyarakat, bukan pelaku kejahatan. Kurnia jadi teringat tindakan panitia khusus hak angket DPR yang mewawancarai para koruptor soal kinerja KPK pada 2017.
Kemarin, KPK menggelar penyuluhan antikorupsi kepada sekitar 25 napi korupsi yang akan segera bebas. Firli dalam acara itu mengatakan para napi koruptor diharapkan bisa menjadi agen kampanye antikorupsi setelah bebas nanti.
Baca juga: Firli Bahuri Ingin Eks Koruptor Ikut Kampanye Antikorupsi