Hal itu diungkapkan salah seorang anggota Tim Pembela Muslim (TPM) Agus Setiawan, di Serang, Minggu (9/11) dini hari. Menurut Agus, Imam Samudera sebelumnya telah membuat tiga surat wasiat. Surat pertama ditujukan untuk TPM dan telah dibacakan pada tahun lalu, yaitu saat keluarga yang didampingi TPM membesuk Imam di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan.
Surat yang kedua, ditujukan untuk istri Imam Samudra, Dzakiah Darajat. “Surat ini masih dibawa istrinya, dan saat ini masih belum dibuka,” tutur Agus.
Dan surat ketiga adalah surat wasiat untuk ibunya. “Surat ini, nanti dibacakan langsung di depan warga dan wartawan,” jelas Agus.
Saat ini, sekitar Sekitar 20 orang yang kebanyakan kaum muda membacakan tasbih dan doa di depan rumah keluarga Imam Samudera di Lopang Gede, Serang, Minggu saat detik-detik menjelang pelaksanaan eksekusi tiga terpidana mati bom Bali.
Sebelumnya, sekitar 20 orang yang kebanyakan pemuda, membacakan doa dan tasbih sejak pukul 00.00 WIB. Mereka duduk di halaman depan rumah keluarga Imam Samudra sambil membawa poster Imam Samudra yang bertuliskan "Imam Samudera Mujahid asal Banten,".
Setelah sekitar 30 menit mereka membacakan doa dan tasbih pada detik-detik pelaksanaan eksekusi, kemudian puluhan pemuda yang berasal dari Kecamatan Pontang dan Tirtayasa Serang itu, berkumpul bersama adik kandung Imam Samudra, Lulu Jamaludin di halaman rumah tetangganya sambil beberapa kali memekikan kata "Imam Samudera Mujahid" dan kalimat takbir.
Mabsuti Ibnu Marhas, Antara