TEMPO Interaktif, Lamongan: Pasukan Gegana Polda Jawa Timur memblokir akses jalan Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan, Ahad (9/11). Pemblokiran mulai pukul 03.00 guna mengantisipasi masa yang datang dari luar kota. Massa yang sudah pasti bergerak menuju Lamongan adalah rombongan asal Solo dan Surakarta yang konvoi dengan puluhan mobil dan motor.
Akses masuk kampung halaman Amrozi dan Muklas, terpidana mati kasus bom Bali yang baru saja dieksekusi, tiga kendaraan taktis dan dua truk diparkir. Akibatnya, hanya sepeda motor yang bisa masuk ke rumah terpidana. Adapun kendaraan roda empat harus di parkir jauh dari pintu masuk desa tersebut.
Selain diparkir kendaraan taktis dan truk, juga berjejer belasan truk polisi dan truk tahanan, mobil pengedali massa (Dalmas) dan ambulans. Pasukan Gegana siaga dengan memawa senjata laras panjang jenis SS 2.000. "Penjagaan diperketat untuk mengantisipasi kedatangan massa dari luar kota," kata Kepala Bagian Bina Mitra Kepolisian Wilayah Bojonegoro, Komisaris Polisi Dodi Eko Wijayanto.
Akses jalan lain yang ditutup, yaitu Desa Tebluru, yang menghubungkan jalur antardesa di Solokuro. Polisi menjaga akses jalan ini dengan memarkir sedikitnya sembilan truk. Begitu pula akses jalan desa yang menghubungkan Desa Tenggulun dengan Desa Bulubrangsi. Di sini pasukan Gegana berjaga.
Menjelang subuh, mereka bersiap-siap menjemput jenazah Amrozi dan Muklas di lapangan Desa Bulubrangsi. Di lapangan inilah jenazah akan diturunkan dengan helikopter. Jika tak ada perubahan jadwal atau gangguan cuaca, jenasah Amrozi dan Muklas akan tiba pukul 05.00.
Sujatmiko