Mantan Bendahara Fraksi PDIP DPR ini mengatakan penambahan tersebut akan menambah produksi beras nasional sebanyak 673.326 ton per tahun dengan rata-rata produksi 3 ton per hektare. "Jangan biasakan ambil jalan pintas," ujar dia.
Alex meminta Kementerian Perdagangan tak mengedepankan ego sektoral, tetapi lebih intens berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan lain seperti Kementerian Pertanian dan Badan Urusan Logistik (Bulog). Dia menyoroti pernyataan Menteri Perdagangan M. Lutfi yang menyatakan siap mundur jika kebijakan impor beras itu salah.
Menurut Alex, ucapan itu menjadi indikator tak jalannya koordinasi lintas kementerian dan lembaga. "Mari sama-sama bekerja keras untuk membawa bangsa ini lebih sejahtera. Jangan ego sektoral saja yang dikemukakan," kata Alex.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perdagangan kompak menginisiasi impor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun ini. Sebaliknya, Kementerian Pertanian dan Perum Bulog menyatakan stok dan pasokan beras dalam negeri berlimpah sehingga tak perlu impor.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun pasang badan terkait kebijakan ini. Lutfi mengaku siap mundur dari jabatannya jika kebijakan itu salah. Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat ini berujar keputusan impor tersebut diambil melalui perhitungan matang meski tak populer.
"Kalau memang saya salah, saya siap berhenti, tidak ada masalah, tapi tugas saya memikirkan yang tidak dipikirkan oleh Bapak dan Ibu," kata Lutfi merespons impor beras dalam Rapat Kerja dengan Komisi Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin lalu, 22 Maret 2021.
Baca juga: Ombudsman: Stok Aman, Tidak Perlu Impor Beras dalam Waktu Dekat
BUDIARTI UTAMI PUTRI