Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SAFEnet Sebut 3 Jenis Pelanggaran Data Pribadi

Reporter

image-gnews
Perwakilan Aliansi SAFEnet saat akan memberikan kotak berisi surat teguran untuk Kemenkominfo Republik Indonesia pada aksi solidaritas di depan Kementerian Informatika dan Komunikasi di Jl Tanah Merdeka, Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perwakilan Aliansi SAFEnet saat akan memberikan kotak berisi surat teguran untuk Kemenkominfo Republik Indonesia pada aksi solidaritas di depan Kementerian Informatika dan Komunikasi di Jl Tanah Merdeka, Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Damar Juniarto mengatakan ada tiga jenis pelanggaran data pribadi dalam praktiknya. 

“Selama ini bicara data pribadi kita cenderung ngomong pelanggaran,” kata Damar dalam diskusi Populi Center, Kamis, 25 Maret 2021.

Pelanggaran pertama adalah praktik jual beli data pribadi. Bentuk pelanggarannya berupa data broker, malware, phising, data breach.

Pelanggaran berikutnya adalah ancaman keselamatan diri warga. Bentuknya berupa doxing, imposter account, non-consentual intimate images (NCII). Kemudian manipulasi hak politik warga. Damar menjelaskan bentuknya bisa berupa manipulasi data dan imposter account.

Menurut Damar, intensitas serangan digital bermotif politik kepada kelompok kritis juga menunjukkan signifikansi angka cukup tinggi. Sehingga, wajar jika saat ini banyak orang menginginkan adanya perlindungan terhadap data.

Data, kata Damar, menjadi penting karena tiga sebab. Pertama data adalah kuasa informasi. “Semakin banyak data, semakin dapat menguasai informasi. Semakin mampu melakukan disinformasi,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data juga merupakan minyak baru. Damar menjelaskan semakin banyak data yang bisa ditambang, semakin besar keuntungan yang didapat.

Terakhir, data adalah senjata. Damar menuturkan semakin banyak data yang dibagikan, seperti data pribadi, semakin rentan keberadaan seseorang.

Baca juga: Bangga Sudah Vaksinasi Covid-19 dan Pamer Sertifikat, Ingat Bahayanya

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

MK Hapus Pasal Pencemaran Nama Baik, SAFEnet: Bentuk Pengakuan Banyak Kriminalisasi Selama Ini

4 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo saat memimpin Sidang Pengucapan Putusan Uji Materi Pasal-Pasal Pencemaran Nama Baik dan Berita Bohong di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Permohonan uji materi diajukan oleh Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) terkait pasal-pasal pencemaran nama baik dan berita bohong. Pasal-pasal yang diuji materi antara lain, Pasal 14 dan Pasal 15 UU 1/1946; Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 45 ayat (3) UU ITE; serta Pasal 310 KUHP. Pasal-pasal tersebut dianggap melanggar prinsip nilai negara hukum yang demokratis serta hak asasi manusia, dan seringkali disalahgunakan untuk menjerat warga sipil yang melakukan kritik terhadap kebijakan pejabat publik. TEMPO/Subekti.
MK Hapus Pasal Pencemaran Nama Baik, SAFEnet: Bentuk Pengakuan Banyak Kriminalisasi Selama Ini

MK menghapus Pasal 14 dan Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 dan Pasal 310 ayat 1 KUHP tentang pencemaran nama baik


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pentingnya Adab Gunakan Media Sosial Menurut Akademisi

20 hari lalu

Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Pentingnya Adab Gunakan Media Sosial Menurut Akademisi

Adab dan etika bermedia sosial mencakup penghormatan pada privasi dan hak orang lain. Pengguna media sosial juga perlu berkomunikasi secara sopan.


Ada 120 Juta Lebih Pengguna, Ini Cara Platform Glints Mengamankan Data Supaya Tidak Diretas

23 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Ada 120 Juta Lebih Pengguna, Ini Cara Platform Glints Mengamankan Data Supaya Tidak Diretas

Glints berpusat di Taiwan dengan visi menjadi platform talenta terdepan di Asia Tenggara.


Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

29 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

Dicatat, pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh.


Cara Mengetahui Apakah Nomor WhatsApp Kita Disimpan atau Tidak

31 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Cara Mengetahui Apakah Nomor WhatsApp Kita Disimpan atau Tidak

Ada beberapa tanda yang dapat membantu kita mengetahui apakah nomor WhatsApp kita telah disimpan atau belum.


Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

35 hari lalu

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.


Jangan Sembarang Unduh Aplikasi, Lindungi Data Pribadi di Ponsel

47 hari lalu

Ilustrasi data pribadi (antara/shutterstock)
Jangan Sembarang Unduh Aplikasi, Lindungi Data Pribadi di Ponsel

Berikut empat langkah proaktif melindungi data pribadi, terutama di ponsel. Risiko pencurian data pribadi dan pelanggaran privasi memang lebih besar.


KPU Tangani 198 Kasus Data Ganda Pemilih di New York dengan Cara Coret Nama

51 hari lalu

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari membuka debat cawapres kedua di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta pada 21 Januari 2024. (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)
KPU Tangani 198 Kasus Data Ganda Pemilih di New York dengan Cara Coret Nama

KPU mengatakan mereka telah menangani 198 kasus data ganda pemilih di New York, Amerika Serikat dengan cara mencoret salah satu nama.


Apple Dikabarkan Lirik Startup AI untuk Ganti Teknik Blur Gambar Pribadi

53 hari lalu

Deep Natural Anonymization 2.0
Apple Dikabarkan Lirik Startup AI untuk Ganti Teknik Blur Gambar Pribadi

Headset Vision Pro VR/AR mungkin perangkat Apple pertama yang akan diuntungkan oleh Teknologi Deep Natural Anonymization itu.