TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 16 juta bahan baku vaksin Covid-19 asal perusahaan farmasi Cina, Sinovac, kembali tiba di Indonesia, Kamis, 25 Maret 2021. Vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia.
"Vaksin akan langsung dibawa ke 3 unit truk ke Bio Farma untuk diproduksi. Tentu saja nanti setelah diproduksi nanti akan dievaluasi baik secara mutu sebelum oleh BPOM sebelum digunakan sebagai vaksin yang dipakai oleh masyarakat," ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, di lokasi.
Ini merupakan kedatangan keenam vaksin Sinovac ke Indonesia. Kedatangan sebelumnya terjadi pada 2 Maret 2021 lalu, yang membawa 10 juta dosis vaksin untuk diproduksi. Dengan kedatangan 16 juta dosis hari ini, total Indonesia telah memiliki 53,5 juta dosis vaksin Sinovac.
"Dengan adanya supply tambahan vaksin yang baru pada hari ini, maka tentu pace dan kecepatan vaksin per hari akan terus kita tingkatkan sehingga kita akan mencapai 181,5 juta vaksin, yang akan kita jadikan target herd immunity atau kekebalan komunal dalam waktu yang secepat-cepatnya," kata Dante.
Dari siaran yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, nampak vaksin tersebut dibawa dengan 9 envirotainer ke lokasi. Secara keseluruhan, ini adalah kedatangan vaksin Covid-19 ketujuh yang dilakukan Indonesia. Sebelumnya, vaksin AstraZeneca juga telah tiba di Tanah Air.
"Mudah-mudah dengan kedatangan ini, kita akan mendapat manfaat yang besar, dan mendapat akselerasi proses vaksinasi di Indonesia yang cepat dan mencapai target-target yang kita harapkan secara maksimal," kata Dante.
Dante mengatakan untuk saat ini, program vaksinasi ini masih difokuskan pada masyarakat prioritas. Hal ini dilakukan karena pemerintah harus mengatur pace dari program ini.
Prioritas pertama yang diberikan pada tenaga kesehatan, kata Dante, sudah dilakukan 100 persen, atau telah diberikan pada 1,4 juta lebih tenaga kesehatan. Saat ini, pemerintah telah memasuki tahap kedua, yang menargetkan penyuntikan vaksin Covid-19 untuk kelompok lansia dan petugas publik.
Baca juga: Pandemi Memburuk, Brasil Incar Surplus Vaksin Covid-19 dari Amerika