INFO NASIONAL - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman terus bergerak dan berinovasi untuk memulihkan perekonomian Babel di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Salah satunya dengan membantu para pelaku usaha dalam rangka percepatan dan peningkatan ekspor produk dari Babel.
"Selama ini banyak komoditas Bangka Belitung yang berpotensi ekspor, tapi kondisi di lapangan banyak kendala dihadapi. Untuk itu, bagaimana kita merumuskan suatu kebijakan bersama dengan para stakeholder agar dapat memberikan solusi dan kemudahan bagi para eksportir atau pelaku usaha di Babel," ujar Gubernur Erzaldi.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Erzaldi Rosman saat memberikan sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) terkait percepatan dan peningkatan ekspor produk-produk pelaku usaha di Babel, Rabu, 24 Maret 2021 di Ruang Rapat Pasir Padi Babel yang turut dihadiri Sekretaris Daerah, Naziarto beserta stakeholder terkait.
Terkait permasalahan ekspor di Babel, Gubernur Erzaldi mengatakan bahwa PT Garuda Indonesia telah menyanggupi untuk membuka pintu ekspor menggunakan pesawat kargo. Oleh karena itu, dirinya meminta kesiapan seluruh stakeholder yang berperan dan juga pihak terkait untuk bertransformasi karena ini adalah hal baru.
Dengan dibukanya pintu ekspor melalui udara, tentu diharapkan Babel lebih mudah dalam mengekspor dan dapat bersaing terutama dalam segi harga. "Saat ini, devisa ekspor Babel itu terhitung kecil sekali, tapi sebetulnya ekspor Babel sangat besar. Sehingga hal ini berimbas pada pendapatan bagi hasil Babel. Untuk itu, saya minta bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu karena suksesnya kegiatan ini tergantung kepada Bapak/Ibu," ujarnya.
Di samping itu, Bang ER, sapaan akrabnya menyebut saat ini Bangka Belitung terbuka untuk ekspor selain timah, Komoditi berpotensi ekspor di antaranya udang vaname, lada, ikan hias, ikan segar, cumi, makanan olahan, kerajinan tangan, dan lainnya.
Sementara itu, Sekda Babel, Naziarto menggarisbawahi apa yang dikatakan Gubernur Erzaldi dengan mengatakan Babel perlu meningkatkan ekspor produk-produknya kedepan bukan hanya melalui jalur darat dan laut saja, melainkan juga jalur udara.
Dirinya mengungkapkan bahwa selama ini informasi yang diterima tentang ekspor produk Babel melalui jalur udara belum sampai kepada para calon eksportir maupun eksportir yang telah berjalan. Sehingga para stakeholder yang hadir dalam pertemuan ini untuk membantu menginformasikan kepada eksportir bahwa Babel telah membuka jalur ekspor menggunakan udara.
Selain itu, agar pelaku usaha mendapatkan trik apa saja yang harus dilakukan untuk peningkatan ekspor sehingga dapat menambah devisa bagi masyarakat dan pemerintah, yang pada akhirnya berimbas kepada bagi hasil dari pusat kepada Pemprov. Babel.
Sekda Naziarto merangkum hasil FGD dengan memaparkan kendala yang selama ini dihadapi para eksportir Bangka Belitung serta solusi di masa mendatang. Benang merahnya adalah bagaimana membuka peluang baru bagi pelaku usaha agar bisa mengekspor secara direct produk Babel dari Pangkal Pinang ke daerah tujuan.
"Namun yang menjadi kendala, dari Pangkalpinang sendiri belum bisa dilakukan direct karena belum memiliki pelabuhan internasional. Kedua, bagi pelaku ekspor agar menetapkan tujuan daerah asal untuk ekspor," ujar Sekda dalam FGD pertama ini.
Ke depan, dirinya mengatakan langkah yang segera harus dilakukan adalah membentuk tim Kelompok Kerja (POKJA) yang tertuang dalam Pergub ataupun SK Gubernur.
"Tugas POKJA ini sendiri adalah tim peningkatan ekspor karena sejauh ini kita sudah melihat titik terang di mana letak kendala ekspor kita, baik dari bea cukai, imigrasi, karantina, bandara, dan perijinan lainnya seperti yang sudah dijelaskan," kata Sekda.
Hadir dalam FGD tersebut, perwakilan PT Angkasa Pura 2 Bandara Depati Amir, PT Garuda Indonesia Cabang Pangkalpinang, KPP Bea Cukai Pangkalpinang, Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangkalpinang, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Pangkalpinang, Kepala Kantor Imigrasi Pangkalpinang, Kepala KADIN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pimpinan APTIN, dan pimpinan PT Indokom.