TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengungkapkan jabatan dengan alokasi kebutuhan ASN terbanyak 2021 adalah dosen.
"Jabatan dengan alokasi terbanyak 2021 untuk pemerintah pusat yaitu dosen," kata Tjahjo dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, Rabu, 24 Maret 2021.
Selain dosen, jabatan dengan alokasi kebutuhan terbanyak adalah penjaga tahanan, penyuluh KB, analis perkara peradilan, pemeriksa, perawat, analis hukum pertahanan, jaksa, dokter, statistisi, pranata komputer, pranata barang bukti, pengawas farmasi dan makanan, penyuluh perikanan, dan perencana.
Untuk pemerintah provinsi, jabatan dengan alokasi kebutuhan terbanyak adalah guru (guru BK, TIK, matematika, seni budaya, dan bahasan Indonesia), kemudian tenaga kesehatan (perawat, dokter, asisten apoteker, perekam medis, dan apoteker), dan jabatan teknis (pranata komputer, polisi kehutanan, pengawas benih tanaman, pengelola keuangan, dan pengelola pengadaan barang dan jasa).
Sedangkan di pemerintah kabupaten/kota, jabatan dengan alokasi kebutuhan terbanyak adalah guru (guru kelas, penjasorkes, BK, TIK, dan seni budaya), tenaga kesehatan (perawat, bidan, dokter, apoteker, pranata laboratorium kesehatan), dan teknis (penyuluh pertanian, auditor, pengelola pengadaan barang dan jasa, pengelola keuangan, dan verifikator keuangan).
Tjahjo menuturkan, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, anggaran pengadaan ASN tahun ini harus diperbanyak untuk penyuluh. "Yang bisa terjun ke lapangan, masyarakat, mengurangi pengurangan CPNS yang duduk di meja, yang kerja administrasi saja," ujarnya.
Pemerintah membuka seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021. Pemerintah membuka lowongan untuk 1.275.387 formasi. Namun, rencana penetapan kebutuhan ASN baru akan diumumkan pada akhir Maret 2021.
FRISKI RIANA
Baca: CPNS 2021: Menpan RB Yakin Bisa Penuhi Target Kebutuhan ASN