SMART CITY - Usulan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kota Gorontalo disetujui oleh PT. Sarana Multi Infrastruktur. Rencananya dana itu akan dimanfaatkan untuk membiayai enam program kegiatan yang dinilai dapat memulihkan perekonomian Kota Gorontalo.
Enam kegiatan itu adalah penataan Jalan Nani Wartabone, Pembangunan Pusat Kuliner Kalimadu, Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Gorontalo, Revitalisasi Kawasan Pusat Perdagangan, Pengembangan Rumah Sakit Otanaha dan Pembangunan Kota Baru.
“Dari total anggaran Rp 300 Miliar yang kami ajukan, disetujui oleh PT. SMI adalah Rp 294 Miliar. Dan ini nantinya kami prioritaskan di enam program kerja untuk memul ihkan perekonomian Kota Gorontalo," ujar Walikota Gorontalo Marten Taha.
Marten sangat beryukur direstuinya pinjaman tersebut. Ia pun berjanji akan mengelola dana tersebut sebaik mungkin. "Saya berharap anggaran dari Pemerintah Pusat ini agar dikelola dengan baik. Penuh dengan rasa tanggung jawab, transparan, akuntabel untuk mengelola anggaran tersebut. Saya berharap jika ada kendala, agar koordinasi, komunikasi dan konsultasikan, " katanya.
Marten juga berharap, ULP melaksanakan proses tender sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini guna menghindari penyimpangan-penyimpangan yang bisa berdampak hukum. "Pelaksanaan lelangnya harus sesuai mekanisme berdasarkan aturan yang ada. Agar, pelaksanaan pekerjaan nanti berjalan dengan baik dan tidak terdampak pada perbuatan pelanggaran hukum," ujarnya.
Selain itu, Walikota Marten juga meminta agar pemasok bahan-bahan bangunan untuk proyek pembangunan yang didanai PEN adalah pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang berada di Kota Gorontalo. Bahan-bahan yang dibeli dari UKM antara lain batu, kerikil dan pasir .
“Insya Allah, dengan adanya PEN ini bisa menopang pendapatan para UKM di Kota Gorontalo. Dan ini juga adalah hasil perjuangan semua pimpinan OPD Kota Gorontalo, untuk melakukan pembangunan daerah, mensejahterakan masyarakat, dan peningkatkan derajat masyarakat di tengah pandemi Covid-19," kata Marten.(*)