INFO NASIONAL - Untuk mendukung langkah Pemerintah dalam upaya pencegahan Covid-19, BPJS Ketenagakerjaan atau yang akrab dipanggil BPJamsostek, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memberikan vaksin kepada 1602 orang karyawan BPJamsostek di wilayah DKI Jakarta.
Sesuai dengan standar pelaksanaan program vaksinasi, pemberian vaksin kepada pegawai BPJamsostek akan dilakukan dalam dua tahap. Pemberian vaksin tahap pertama selama dua hari pada Sabtu dan Minggu, 20-21 Maret 2021. Selanjutnya, untuk pemberian dosis kedua akan dilakukan dua minggu kemudian, yaitu pada 3 dan 4 April 2021.
Berbagai persiapan di lokasi kegiatan juga dilakukan untuk memenuhi standar kelaikan pemberian vaksin, di antaranya menyiapkan ruang Emergency, Ruang Observasi, dan ruang tunggu serta lokasi penyuntikan vaksin.
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BPJamsostek, mengatakan 1602 orang yang divaksin pada hari ini dan esok hari merupakan bentuk dukungan secara simbolis atas upaya Pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Dia berharap program ini dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi pemerintah agar tujuan mulia untuk mencapai Herd Immunity ini dapat segera terwujud dan Indonesia bisa segera keluar dari kondisi pandemi.
“Total 6000 karyawan BPJamsostek di seluruh Indonesia nantinya akan diberikan suntikan vaksin Covid-19 sebagai upaya pencegahan karena merupakan salah satu kantor layanan publik yang memiliki interaksi sangat tinggi dengan masyarakat, utamanya pekerja,” tutur Anggoro.
Dirinya menjelaskan, pegawai BPJamsostek yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia sebagian besar telah mendapatkan vaksin lebih dulu dengan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan di wilayah masing-masing.
“Program vaksinasi ini tentunya sangat penting bagi kami sebagai pelayan publik, karena karyawan BPJamsostek merupakan aset berharga bagi kami. Interaksi langsung dengan masyarakat terjadi setidaknya mencapai puluhan hingga ratusan orang per harinya, khususnya di kantor cabang BPJamsostek yang menerima pengajuan klaim JHT (Jaminan Hari Tua). Maka vaksinasi ini sebagai salah satu bentuk pencegahan yang tepat,” ujar Anggoro.
Pada kesempatan yang sama Abdur Rahman Irsyadi Direktur Umum & SDM BPJamsostek, memperkenalkan jargon “Vaksin ampuh protokol tetap patuh” yang bermakna bahwa vaksinasi menjadi salah satu upaya manajemen untuk melindungi karyawan dengan memutuskan mata rantai penularan covid-19 di lingkungan BPJamsostek, namun tetap harus dibarengi penerapan protokol kesehatan 5M secara disiplin.
Untuk mendukung kelancaran kegiatan vaksinasi, BPJamsostek bekerja sama dengan berbagai institusi, seperti Kemenkes RI, tim vaksinator dari RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) dan RS Bhakti Asih, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Puskesmas Mampang, Klinik Nayaka, serta tim gawat darurat dari RS Medistra. Ditambah RS Pertamina dan RS Fatmawati sebagai rujukan. Secara spesifik, beberapa unit di Kemenkes RI yang terlibat diantaranya adalah Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Ditjen Pelayanan Kesehatan (Yankes).
Sugianto, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan yang juga koordinator pelaksanaan vaksinasi BPJamsostek mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi percepatan cakupan program pemerintah dalam pengendalian Covid-19. Selain itu, mengurangi penularan Covid-19 dan menurunkan tingkat kesakitan atau kematian yang pada akhirnya tercapai “Herd Immunity” yang menjadi tujuan program ini. Setelah itu harapannya masyarakat dapat melakukan aktivitas sosial ekonomi secara produktif.
"Program vaksinasi ini bukan serta merta akan membuat seseorang kebal terhadap Covid-19, maka dari itu semua orang agar tetap mematuhi protokol kesehatan meski telah mendapatkan vaksin," kata Sugianto. (*)