INFO NASIONAL - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam membangun kualitas hidup manusia. Apabila IPM sebuah daerah meningkat, maka pemerintah daerah tersebut berkinerja baik. Sebaliknya, jika IPM suatu daerah tidak mengalami peningkatan, maka kinerja pemerintah daerah tersebut perlu dipertanyakan.
IPM juga dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan, sekaligus sebagai salah satu dasar dalam pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU). Selama ini, IPM di setiap daerah mengalami peningkatan, seperti halnya Kota Gorontalo.
IPM Kota Gorontalo terus menunjukan tren positif, dari 68,9 persen pada tahun 2014, meroket naik hingga 77, 13 persen pada tahun 2020. Hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Gorontalo.
Naiknya IPM ini tentunya tak lepas dari program-program yang dilaksanakan Pemerintah Kota Gorontalo yang sejak tahun 2014 dipimpin oleh Wali Kota Marten Taha. Menurut Marten, sebagai Ibu Kota Provinsi, program pembangunan Kota Gorontalo diarahkan untuk menjadikan sebuah kota yang benar-benar menunjukkan Ibu Kota Provinsi.
"Dan tentunya berdasarkan skala prioritas di dalam RPJMD mulai 2014-2019. Kemudian berlanjut 2019-2024, telah tertuang rencana pembangunan Kota Gorontalo ini, selama kurun waktu 10 tahun. Yang kemudian diformulasikan dalam RKPD yang dituangkan dalam APBD setiap tahun," ujar Marten Taha.
Baca Juga:
Marten menjelaskan, ada beberapa program yang menjadi landasan pihaknya dalam menciptakan kota yang maju dan masyarakatnya sejahtera. Program ini merupakan penjabaran visi Pemerintah Kota Gorontalo untuk mewujudkan masyarakat sejahtera, maju, aktif, religius dan pengembangan SDM.
"Namanya program gratis dari lahir sampai mati. Ada delapan program, mulai dari gratis persalinan, gratis pembuatan administrasi kependudukan, gratis pendidikan, gratis kesehatan, gratis modal usaha, gratis izin usaha, gratis penggunaan mobil ambulance dan gratis pemakaman," kata Marten.
Menurutnya, program-program itu merupakan bentuk layanan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. "Apapun yang akan kita laksanakan kalau kebutuhan masyarakat tidak diperhatikan, maka apa yang ditargetkan tidak akan tercapai," ucapnya.
Ada juga program perbaikan, peningkatan dan perluasan infrastruktur perkotaan. Masyarakat di perkotaan, kata Marten, dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Pemkot menyokongnya dengan membangun infrastruktur ekonomi yang memadai, seperti jalan, drainase serta jembatan.
"Dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program ini telah mereduksi ratusan hektar wilayah Kota dari kumuh, menjadi bebas kumuh," tutur Marten.
Terakhir, Marten mengatakan, memasuki usia 293 tahun, jajaran Pemkot Gorontalo akan terus melakukan beragam program pembangunan yang tentunya akan menerapkan skala prioritas. Selain itu, pihaknya juga akan terus berupaya untuk menekan penyebaran kasus aktif Covid-19 dan pemulihan ekonomi. "Kita juga akan fokus pada pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi," ujarnya.(*)