Sarwo Edhy berharap, tiap komponen komoditas pertanian di Kalteng dapat memiliki nilai ekonomi, serta dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup para petani. Ia menambahkan, food estate itu berarti meningkatkan produktivitas, tidak single commodity, tetapi berbagai komoditas harus terkait di dalamnya.
"Harus menggunakan mekanisasi, tetapi manusia tetap menjadi bagian-bagian dari kekuatan yang ada, terutama masyarakat setempat," harapnya.
Sementara, Midzon L I Johannis, Senior Advisor Croplife Indonesia mengatakan, asosiasi industri nirlaba tersebut sangat mendukung program pembangunan food estate yang tengah digalakkan pemerintah.
Menurut Midzon, tanpa ada perubahan baik teknologi maupun praktik pertanian jumlah orang yang berisiko kelaparan di negara-negara berkembang akan meningkat lebih dari 1 miliar di dunia.
“Di sisi lain, hasil panen akan menurun, sementara di sisi lain harga pangan hampir naik dua kali lipat,” ucap Midzon.
Dukungan Croplife Indonesia bagi pertanian Indonesia yakni dengan mendorong pengembangan teknologi baru untuk perlindungan tanaman, biologi, bioteknologi, digital dan smart agriculture sesuai dengan kondisi Indonesia.
"Croplife Indonesia juga mendukung penyediaan teknologi dan menjamin ketersediaan sarana pertanian seperti produk perlindungan tanaman dan benih, pendamping kepada petani melalui learning centers, ekspo pertanian, pelatihan agronomi dan stewardship," sebutnya.
Asosiasi nirlaba itu juga membangun kemitraan dengan berbagai pihak, baik public private, private-private, private-social.(*)