INFO NASIONAL --Gary Vaynerchuk, pengusaha sukses, internet personality, dan CEO Vayner Media Gary, bercerita membangun kerajaan bisnisnya di Mola Living Live, Jumat 12 Maret 2021. Dari kisahnya, kita bisa menyimpulkan dia berani melompat dari zamannya.
Managing Partner Investor Indies Capital, Pandu Sjahrir, dan Dino Patti Djalal, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, memandu acara tersebut. Keduanya mengulik kiat Gary yang merintis bisnisnya sejak berusia tujuh tahun, dengan menjual minuman limun di jalanan AS.
Gary memiliki pemikiran yang selalu maju dan dapat memprediksi pola serta gaya mutakhir yang akan terjadi. Dia investor Facebook, Twitter, Tumblr, Venmo, Snapchat, Coinbase, dan Uber. Gary bisa mencuat seperti itu, karena sejak bocah sudah ditempa untuk memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat buat memilih jalan hidup disenanginya.
Kepada Pandu dan Dino, Gary menyatakan pola pikir orang tua untuk menghasilkan anak-anak perlu diubah dari yang ada kebanyakan selama ini. “Kesalahan mereka adalah peduli dengan pikiran orang tua lain. Kita mesti melihat anak-anak dengan cara yang berbeda,” katanya.
Gary menuturkan, harga diri dan kebebasan berkreativitas harus ditumbuhkan kepada anak sejak dini. Minat mereka harus diasah. Jadi tidak sekadar bertumpu kepada jenjang pendidikan formal. “Keluar dari sistem. Terutama karena sekarang sudah ada di internet. Kalau dulu sudah ada, aku mungkin tidak pernah sekolah,” katanya.
Pernyataan Gary itu harus dibaca sebagai pendorong orang tua untuk memanfaatkan banyak hal positif dari internet buat menyalurkan kreativitas anak.
Gary mengalami masa-masa susah ketika keluarganya baru pindah dari Belarusia ke AS pada 1978 saat usianya tiga tahun. Ia mengikuti ayah ibunya pindah demi mendapatkan hidup lebih baik. “Saat saya berusia tujuh tahun di New Jersey, berbicara bukan dengan bahasa ibu kami adalah salah satu tantangannya. Namun, kesulitan adalah pondasi awal kesuksesan,” katanya
“Aku dibesarkan di jalanan. Kau harus menjadi orang yang baik hati, sabar, dan bergairah pada apa yang kau sukai. Kau harus menunjukkan bahwa kau istimewa,” ujarnya.
Pria yang dikenal dengan akun instagram @garyvee ini sukses menjalankan bisnis wiralaba lemonade di usia tujuh tahun, menjual kartu-kartu baseball dan mainan ke teman-teman sebayanya, serta menghasilkan 2.000-3.000 dolar AS. Gary mendapat julukan Gary Vee karena kepiawaiannya mengenali tren dan pola yang berdampak bagi pasar dan tingkah laku konsumen.
Di usia 14 tahun, Gary bekerja bersama ayahnya. Pada awal 1990-an, ia mengenal internet pertama kali dan menyadari potensi komputer serta internet untuk mendukung bisnis keluarganya.
Gary memanfaatkan teknologi digital sejak meneruskan perusahaan anggur milik ayahnya pada 1998. Setelah mengganti nama perusahaan ayahnya menjadi Wine Library, dia pun meluncurkan penjualan wine secara online melalui situs web winelibrary.com.
Untuk mendongkrak penjualan, ia rajin mengirim email berisi informasi diskon spesial per pekan dan berbagi rekomendasi anggur favorit. Lewat situs online, penjualan anggurnya meningkat dari 3 juta dolar AS (sekitar Rp 42 miliar) menjadi 60 juta dolar AS (Rp 480 miliar) per tahun.
Sukses dengan Wine Library, ia pun merambah ke dunia media sosial, dan mengunggah banyak konten mulai dari bisnis hingga motivasi. Pelanggan akun Youtube-nya mencapai lebih dari 2,5 juta dan pengikut akun Twitter-nya lebih dari 1,3 juta.
Yakin dengan kemampuannya sebagai seorang influencer dan pembuat konten, ia pun mendirikan digital marketing agency Vayner Media bersama saudaranya. Pada 2016, agency itu meraup pendapatan 100 juta dolar AS (Rp 1,4 triliun). Pada 2020, kekayaan pribadinya mencapai 160 juta dolar AS (Rp 2,8 triliun).
Di akhir acara, Gary memberikan kiat kepada para pengusaha muda di Indonesia, negara yang memiliki startup terbanyak kedua setelah India di Asia Pasifik. “Tidak sabar adalah kesalahan terbesarmu. Kerendahan hati dan empati terhadap orang lain adalah modal. Banyak orang tidak bisa menang, karena lebih mendengarkan cacian orang lain,” katanya
Setelah sukses menghadirkan tokoh-tokoh dari dunia film, sekarang Mola Living Livemenghadirkan tokoh bisnis. “Gary Vaynerchuk memiliki banyak pengetahuan dan pandangan yang sangat berbeda serta dapat memberikan insight baru,” kata Perwakilan Mola TV Mirwan Suwarso.
“Sebagai seorang imigran yang sukses membangun kerajaan bisnis di Amerika di usia muda adalah suatu kisah yang luar biasa. Banyak pelajaran yang pastinya penonton kami dapatkan dari Gary,” ujar Mirwan.(*)