"

Mengenang 46 Tahun Kepergian Mr. Ali Sastroamidjojo, Sang Perdana Menteri

Reporter

PM Indonesia, Ali Sastroamidjojo (kiri), menyambut Presiden Sukarno di KAA 1955, Bandung.  Howard Sochurek/The LIFE Picture Collection/Getty Images
PM Indonesia, Ali Sastroamidjojo (kiri), menyambut Presiden Sukarno di KAA 1955, Bandung. Howard Sochurek/The LIFE Picture Collection/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, genap sudah 46 tahun kepergian tokoh besar negeri ini yaitu Mr. Ali Sastroamidjojo pada, 13 Maret 1975 di Jakarta. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Ali Sastroamidjojo dikenal sebagai Perdana Menteri Indonesia kedelapan, dengan masa jabatan rentang 1953 hingga 1955 dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I, kemudian dari tahun 1956 sampai 1957 dalam kabinet Ali Sastromidjojo II setelah dilakukannya pemilihan umum.

Pria kelahiran Magelang, 21 Mei 1903 ini sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan pada Kabinet Presidensial I, Menteri Pengajaran pada Kabinet Amir Sjarifuddin I, Amir Sjarifuddin II, serta Hatta I, dan Wakil Ketua MPRS pada Kabinet Kerja III, Kerja IV, Dwikora I, dan Dwikora II.

Ali Sastroamdjojo dikenal pula sebagai sosok seorang negarawan, yang sejak muda telah terlibat dalam berbagai pergerakan nasional yang menghendaki kemerdekaan dari belenggu penjajahan Belanda.

Baca: Lobi Tak Kenal Lelah Ali Sastroamidjojo

Dari sosok keluarga Ali, keluarga Sastroamidjojo termasuk golongan priyayi di masa itu, sehingga berkat keluarganya itulah Ali bisa masul sekolah Belanda sekelas  HBS di Batavia. Semenjak bersekolah di HBS ini, Ali mulai belajar tentang wawasan perpolitikan dalam salah suatu organisasi kepemudaan yaitu Jong Java.

Selain aktif dalam organisasi Jong Java, pada 1911 - 1922, ia pun masuk dalam Organisasi Perhimpunan Indonesia dari tahun 1923 - 1924. Setelah menyelesaikan sekolahnya di HBS, Ali Sastroamidjojo melanjutkan sekolah tingginya ke Belanda tepatnya di sekolah hukum Faculteit der Rechtsgeleerdheid, Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1927.

Semasa menjadi mahasiswa di Belanda, sosok Ali Sastroamidjojo terkenal aktif dalam gerakan kepemudaan khususnya  dalam bidang politik yang benama Indische Vereniging. Sehingga ia bersama tiga temannya yaitu Muhammad Hatta, Abdoel Madjib Djojoadhiningrat, dan Pamontjak sempat ditahan pemerintah Belanda pada 1927. Namun pengadilan Den Haag kemudian membebaskannya.

Saat penangkapan tersebut Ali baru berusia 24 tahun dan akan melaksanakan ujian akhir, walaupun dikawal sebagai tahanan namun akhirnya Ali berhasil meraih gelar Mr atau Meester in de Rechten alias sarjana hukum dari Universitas Leiden ditahun yang sama.

Pada 1928 Ali Sastroamidjojo akhirnya memutuskan kembali ke Tanah Air. Dan mulai berkiprah dalam dunia jurnalistik dengan menjabat sebagai redaktur di salah satu surat kabar Janget, mingguan berbahasa Jawa. Selian itu, Ali pun sempat menjadi wartawan di harian Sedio Utomo dan sempat menjadi seorang guru di perguruan Taman Siswa di Yogyakarta.

Ditahun yang sama, Ali bersama Mr. Soejodi membentuk kantor pengacara dan sebagai upaya menyampaikan aspirasi politiknya, ia bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dibentuk dan dipimpin oleh Ir Soekarno. Setelah PNI dibubarkan ia pun masuk dalam Partai Gerindo.

Setelah Indonesia merdeka, sosok Ali Sastroamidjojo tercatat menjadi Menteri Pendidikan dan  Kebudayaan Indonesia dalam tiga kabinet yaitu dari 1947 hingga Agustus 1948.

Karir perpolitikan Sastroamidjojo terus berkembang, selain menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan ia pun ditunjuk menjadi delegasi indonesia dalam perundingan Roem-Roen pada 17 April 1949 sampai 7 mei 1949. Dan ditunjuk menjadi anggota delegasi indonesia dalam Konferensi Meja Bundar di mana konferensi ini menjadi awal pengakuan pemerintahan belanda atas kedaulatan Republik Indonesia.

Dari keberhasilan yang ia torehkan tersebut, Ali ditunjuk menjadi Perdana Menteri dalam 2 periode dari 30 Juni sampai 12 Agustus 1955 dan 24 Maret 1956 sampai 9 April 1957.

Dan dalam dunia internasional nama Ali Sastroamijoyo juga sangat di kagumi ketika ia berhasil memimpin Konferensi berskala Internasional yang di adakan dikota Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 yang di kenal dengan Konferensi Asia Afrika (KAA). Yang mana dari hasil konferensi tersebut melahirkan sepuluh prinsip yang sangat bersejarah yang di kenal dengan Dasasila Bandung, yaitu suatu pernyataan politik yang berisi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerjasama Dunia. Oleh karenanya semangat yang ditimbulkan dari terselenggaranya KAA tersebut menjadi motivasi sejumlah negara di Asia dan Afrika meraih kemerdekaannya.

Kesuksesan terselanggarakan Konferensi Asia Afrika tak terlepas dari peranan sosok Mr. Ali Sastroamidjojo sebagai inisiator, perdana menteri, diplomat ulung. Ia menjadi Ketua KAA. Pahlawan nasional ini telah hidup dalam empat zaman perjuangan yang turut menyertai kemerdekaan Indonesia, jasanya abadi.

SABAR ALIANSYAH PANJAITAN








Pengadilan Pakistan Tunda Penangkapan Bekas PM Imran Khan

4 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan saat  konferensi pers setelah insiden penembakan selama long march di Wazirabad, di Shaukat Khanum Memorial Cancer Hospital & Research Center di Lahore, Pakistan 4 November 2022. REUTERS/Mohsin Raza/File Foto
Pengadilan Pakistan Tunda Penangkapan Bekas PM Imran Khan

Pengadilan Pakistan memerintahkan polisi menunda operasi penangkapan mantan Perdana Menteri Imran Khan


Profil Kiswadi Agus, Sosok yang Getol Inginkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dari Tahun ke Tahun

5 hari lalu

Yayasan Keluarga Besar Soeharto (YKBS), Kiswadi Agus. Dok. JogloSemarNews
Profil Kiswadi Agus, Sosok yang Getol Inginkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dari Tahun ke Tahun

Presiden Soeharto beberapa kali diajukan sebagai pahlawan nasional, banyak pula penolakannya. Kiswadi Agus terus berusaha untuk itu. Ini alasannya.


Film Buya Hamka Dirilis Sambut Ramadhan dan Lebaran, Falcon Pictures: Bukan Hanya Menghibur, juga Beri Tuntunan

6 hari lalu

Poster film Buya Hamka. ANTARA/HO
Film Buya Hamka Dirilis Sambut Ramadhan dan Lebaran, Falcon Pictures: Bukan Hanya Menghibur, juga Beri Tuntunan

Film Buya Hamka yang mengangkat kisah hidup ulama sekaligus pahlawan nasional ini akan diluncurkan 20 April 2023 menyambut momen Ramadhan dan lebaran


Banyak Diisi Loyalis Xi Jinping, Ini Susunan Baru Kabinet Cina

8 hari lalu

Anggota Komite Tetap Politbiro baru Xi Jinping, Li Qiang, Zhao Leji, Wang Huning, Cai Qi, Ding Xuexiang dan Li Xi tiba untuk menemui media setelah Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20, di Aula Besar Rakyat di  Beijing, Cina, Ahad, 23 Oktober 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Banyak Diisi Loyalis Xi Jinping, Ini Susunan Baru Kabinet Cina

Parlemen Cina menyetujui susunan kabinet yang dicalonkan oleh Perdana Menteri Li Qiang, yang banyak diisi oleh orang dekat Presiden Xi Jinping.


Gelar Pameran Sejarah Gedung Merdeka Bandung, Museum KAA Dibuka Setiap Hari

8 hari lalu

Pengunjung amati profil foto mantan Presiden RI Soekarno, di pembukaan pameran foto
Gelar Pameran Sejarah Gedung Merdeka Bandung, Museum KAA Dibuka Setiap Hari

Koleksi baru museum itu seperti foto-foto Bandung di masa pra-kemerdekaan, perubahan bentuk Gedung Merdeka dari yang sederhana hingga menjadi mewah.


Profil Li Qiang, PM Baru China Loyalis Xi Jinping di Balik Kebijakan Nol-Covid

8 hari lalu

Perdana Menteri China yang baru terpilih Li Qiang mengambil sumpah setelah terpilih selama sesi pleno keempat Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, China pada 11 Maret 2023. GREG BAKER/Pool via REUTERS
Profil Li Qiang, PM Baru China Loyalis Xi Jinping di Balik Kebijakan Nol-Covid

Li Qiang adalah perdana menteri baru China, seorang loyalis Xi Jinping di balik kebijakan nol-covid China


Li Qiang, Loyalis Xi Jinping, Resmi Jadi Perdana Menteri Baru Cina

9 hari lalu

Perdana Menteri China yang baru terpilih Li Qiang mengambil sumpah setelah terpilih selama sesi pleno keempat Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, China pada 11 Maret 2023. GREG BAKER/Pool via REUTERS
Li Qiang, Loyalis Xi Jinping, Resmi Jadi Perdana Menteri Baru Cina

Loyalis Presiden Xi Jinping, Li Qiang, resmi dilantik sebagai perdana menteri baru Cina pada Sabtu 11 Maret 2023.


Kisah Sjafrudin Prawiranegara, Pelopor Mata Uang Indonesia Lewat Kebijakan "Gunting Sjafrudin"

11 hari lalu

Sjafrudin PrawiranegaraDok. TEMPO/Acin Yasin
Kisah Sjafrudin Prawiranegara, Pelopor Mata Uang Indonesia Lewat Kebijakan "Gunting Sjafrudin"

Sjafrudin Prawiranegara adalah Presiden Pemerintah Darurat Indonesia ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948. Selain itu, ia juga orang pertama yang mengusulkan penerbitan mata uang Indonesia.


Pasca-Piala Dunia 2022, Emir Qatar Tunjuk Perdana Menteri Baru

13 hari lalu

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. REUTERS/Ibraheem Al Omari/
Pasca-Piala Dunia 2022, Emir Qatar Tunjuk Perdana Menteri Baru

Emir Qatar menunjuk menteri luar negeri sebagai perdana menteri baru yang menurut para analis mengisyaratkan fokus untuk lebih mengglobal.


Hari ini di Tahun 1960 Presiden Soekarno Bubarkan DPR Hasil Pemilu 1955, Kenapa?

15 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno, berpidato di hadapan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Bung Karno menunjukkan karismanya di hadapan kepala negara dari Asia dan Afrika. Lisa Larsen/The LIFE Picture Collection/Getty Images
Hari ini di Tahun 1960 Presiden Soekarno Bubarkan DPR Hasil Pemilu 1955, Kenapa?

Terdapat sejumlah sebab yang membuat Presiden Soekarno membubarkan DPR hasil Pemilihan Umum atau Pemilu 1955.