TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal kubu KLB Demokrat, Jhoni Allen Marbun, meminta mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, tidak asal bunyi.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengatakan sempat diajak mengikuti kongres luar biasa Partai Demokrat di Deli Serdang.
"Katakan siapa salah satu di antara kami yang mengajak. Sebagai seorang panglima jenderal empat, tolong jangan asbun (asal bunyi)," kata Jhoni di Jakarta, Kamis, 11 Maret 2021.
Jhoni mengatakan bahwa para kader senior dan pendiri Demokrat KLB Deli Serdang tidak mungkin mengajak Gatot. Jhoni menyebut bahwa Gatot, ketika masih menjabat Panglima TNI, melakukan kampanye terselubung ke kampus-kampus.
"Artinya integritasnya (tidak ada) sebagai panglima. Padahal dia enggak boleh dong. Yang saya tahu, setelah reformasi, panglima pensiun sampai masa usianya. Tapi ini baru satu-satunya yang pensiun sebelum umurnya mencapai, itu karena apa? Karena integritasnya," ujar dia.
Jhoni pun membandingkan sosok Gatot dengan Moeldoko yang kini menjadi Ketua Umum Demokrat versi KLB Deli Serdang. Moeldoko, kata Jhoni, selama menjadi panglima tetap loyal kepada Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
"Jangan dibilang dong SBY yang angkat. Iya memang betul panglima dia diangkat. Dan selama jadi panglima kan dia loyal. Loyal pada negara, tugas-tugasnya," ucapnya.
Gatot Nurmantyo sebelumnya mengaku pernah ditawari mengambil alih Partai Demokrat dengan melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum. Cerita ini dia sampaikan saat diwawancarai dalam podcast Bang Arief.
Potongan wawancawa ihwal tawaran mengambil alih Demokrat itu diunggah di akun Instagram pribadinya, @nurmantyo_gatot. Gatot mengatakan, pernah didatangi oleh orang yang menyebutnya juga digadang-gadang menjadi Ketua Umum lewat KLB Demokrat.
Baca juga: Kubu KLB Demokrat Sebut Safari Politik AHY Tidak Penting