3. DPD Sulawesi Tengah
DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah atau Sulteng menegaskan seluruh kader yang tersebar di seluruh daerah di provinsi ini solid mendukung kepemimpinan AHY. Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulteng Andi Jumriani Hamka menegaskan 13 dewan pimpinan cabang (DPC) dan satu DPD sudah membuat surat pernyataan dan ditandatangani di atas meterai tetap solid dan mendukung kepemimpinan AHY.
Bahkan, lanjutnya, seluruh ketua DPC dan DPD membuat video yang menyatakan sikap mendukung kepemimpinan AHY, agar seluruh kader tetap pada pendirian awal dan tidak terpengaruh oleh siapa pun termasuk oleh pihak-pihak yang ingin menggulingkan kepemimpinan sah AHY. "Agar tidak terjadi kudeta, maka semua harus merapatkan barisan dari kader di tingkat akar rumput hingga ke atas. Jangan pernah terpengaruh," ujarnya Rabu 3 Februari 2021.
4. DPD Nusa Tenggara Barat
DPD Nusa Tenggara Barat pun menyatakan suara yang sama dengan DPD atau DPC lainnya.
"Alhamdulillah, pengurus DPD Demokrat NTB dan seluruh DPC Partai Demokrat se-NTB sudah menyerahkan surat kesetiaan kepada AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat NTB Zainul Aidi.
5. DPD Papua
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Lukas Enembe menegaskan sikapnya untuk tetap patuh dan setia terhadap kepemimpinan Ketua Umum AHY. Hal itu dituliskan dalam surat kesetiaan yang ditekennya pada 31 Januari 2021.
“Setia dan tunduk patuh kepada Partai Demokrat dan Kepemimpinan Ketum Bapak Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua MTP Bapak Susilo Bambang Yudhoyono hasil Kongres V Partai Demokrat tanggal 15 Maret 2020,” demikian bunyi surat yang diteken dengan Materai 6000 itu.
Lukas Enembe menegaskan, kepemimpinan AHY adalah yang sah sesuai SK No. M.HH-09.AH.11.01 tanggal 18 Mei 2020 tentang Pengesahan Perubahan AD/ART Partai Demokrat dan M.HH-15.AH.11.01 tanggal 27 Juli 2020 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan DPP Partai Demokrat Masa Bakti 2020-2025.
Lukas menyatakan akan melawan siapa pun yang berupaya melengserkan kepemimpinan AHY putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. "Bertekad untuk melawan seluruh upaya pengkhianatan dan makar serta gerakan inkonstitusional lainnya yang bertentangan dengan AD/ART dan kode etik Partai Demokrat,” tuturnya.