TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penggagas Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat, Jhoni Allen, membantah tudingan yang menyebut Moeldoko mewakili Istana mengambil alih partai berlambang mercy tersebut.
"Bapak Jenderal Moeldoko tidak pernah berpikir menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Kenapa saya katakan begitu? Karena kami lah yang datang meminang, karena kami melihat sosok jenderal yang sangat potensial dan tidak memiliki cacat dalam perjalanannya meraih bintang empat," ujar Jhoni Allen lewat video yang dikirimkannya kepada Tempo, Senin, 8 Maret 2021.
Selain itu, kata Jhoni, Kepala Staf Kepresidenan ini merupakan sosok yang sangat familiar di mata publik. Dalam kepribadian, kata dia, Moeldoko juga merupakan sosok yang menghargai prajurit sewaktu masih menjadi Panglima TNI.
Hal-hal tersebut di atas, kata Jhoni, membuat mereka meminang mantan Panglima TNI tersebut. Sebab, mereka melihat harapan perbaikan dan kejayaan Partai Demokrat.
Ia meminta tak ada lagi yang mengaitkan terpilihnya Moeldoko dalam KLB Demokrat dengan pihak Istana. Sebab menurutnya, tak ada alasan yang kuat untuk menyeret keterkaitan Istana.
"Tidak ada kaitannya terhadap jabatan-jabatan pemerintahan, walaupun tidak menafikan bahwa jabatan itu adalah juga penting. Kalau kita bicara jabatan, masih ada orang yang jabatannya lebih tinggi dari Pak Moeldoko," tutur dia.
Baca juga: AHY Sebut Moeldoko Tak Mencintai Demokrat