TEMPO.CO, Jakarta - Tempo merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-50 pada Sabtu, 6 Maret 2021. Puncak perayaan hari jadi diselenggarakan lewat rangkaian acara yang disiarkan langsung di YouTube Tempodotco.
Direktur Utama Tempo Media Thoriq Hadad mengatakan hari lahir merupakan kesempatan yang baik untuk melihat ke belakang dan melihat apa yang telah disumbangkan kepada publik dan republik ini.
"Bagi Tempo, kalau ada satu saja karya jurnalistik yang jadi inspirasi bagi masyarakat dan itu dipakai untuk melakukan perubahan, itu sudah menunjukan pekerjaan kami tak sia-sia," kata Thoriq dalam sambutannya.
Pun halnya jika karya Tempo bisa membuat para pengambil keputusan tergerak mengubah hukum atau aturan agar Indonesia lebih baik, hal itu cukup membanggakan bagi Tempo. Ia mengatakan optimisme dan harapan itu hanya bisa dipenuhi Tempo dengan tetap menjadi independen dan berkarakter kuat.
"Lewat karya-karya jurnalistik yang tentu saja tak menyenangkan setiap orang atau semua pihak, kami ingin bagian dari upaya merawat Indonesia, kami ingin ikut dalam upaya menghidupkan optimisme dan harapan orang ramai," kata Thoriq.
Thoriq mengatakan di 50 tahun Tempo ini, mendapat dukungan pembaca dan menjaga hubungan sehat dengan pengambil keputusan, merupakan kebanggagan bagi Tempo. Kerja jurnalistik 50 tahun, kata Thoriq, ternyata belum berubah di mata banyak orang.
Perjalanan 50 tahun ini, kata dia, memberikan banyak pelajaran. Ia mengatakan Tempo memang tidak sedang menghadapi ancaman pembredelan atau penghentian terbit sementara. Tapi, perubahan teknologi informasi yang dramatis, disebut Thoriq harus mendapat perhatian. Perubahan pasar, selera pembaca, hingga model bisnis media yang harus disusun ulang, jadi tantangan tersendiri.
"Peluang Tempo bertahan dan berkembang cukup besar. Itu karena kami membuat program yang jelas untuk menata perubahan sejak lama," kata dia.
Ia mengatakan tim Tempo bersemangat menyongsong perubahan ini. Thoriq menyebut Tempo harus ikut melengkapi diri dengan kompetensi baru yang dituntut di era digital ini. Yang diperlukan, kata dia, adalah ketekunan, kesabaran, dan ikhtiar yang tak kunjung putus.
"Hari ini tempo 50 tahun. Kami masih terlalu muda untuk Tempo yang semogalah hidup seribu tahun lagi," kata Thoriq.