TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Meutya Hafid mengatakan partainya belum terpikir untuk mengadakan atau mengikuti konvensi calon presiden 2024. Meutya mengatakan keputusan ihwal koalisi pemilihan presiden 2024 juga belum bakal diputuskan dalam waktu dekat.
"Pasti (belum dalam waktu dekat), politik mana yang dipersiapkan terlalu dini begitu," kata Meutya di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 4 Maret 2021.
Meutya mengatakan, Golkar sudah berpengalaman berkali-kali mengikuti pemilu dan tahu mana yang terbaik. Menurut dia, partainya tahu pentahapan untuk menentukan rekan koalisi, termasuk kapan koalisi itu diputuskan.
"Saya rasa saat ini belum ada agenda 2024 yang dibahas serius oleh Partai Golkar kecuali persiapan pemilu serentak 2024," ujar Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Hal ini disampaikan Meutya menanggapi isu bahwa Golkar menjajaki koalisi konvensi dengan Partai NasDem. Isu tersebut mencuat setelah Ketua Umum Partai Golkar bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Pulau Kali Age, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Ahad, 14 Februari lalu.
Dalam pertemuan itu, Surya Paloh disebut-sebut mengajak Golkar berkoalisi menggelar konvensi. Jika sepakat, keduanya akan mengusung calon presiden hasil konvensi, sedangkan calon wakil presidennya ditentukan Golkar.
Meutya tak menjawab rinci perihal tawaran ini. Namun ia mengatakan Golkar saat ini belum membicarakan strategi Pilpres 2024. Menurut Meutya, pertemuan Airlangga dan Surya Paloh adalah silaturahmi politik untuk membahas kerja sama dan saling memberikan masukan, terlebih di situasi pandemi Covid-19 sekarang.
"Saling memberi masukan mengenai apa yang terbaik bagi bangsa adalah hal yang wajar dan tidak terkait 2024," ucap dia.
Lagipula, lanjut Meutya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga berkomunikasi dengan ketua umum partai politik yang lain, seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa.