TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memberi empat instruksi untuk meningkatkan penanggulangan bencana nasional. Hal ini Jokowi sampaikan saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021, Istana Negara, Rabu, 3 Maret 2021.
"Yang pertama jangan kita disibukkan membuat aturan. Tapi yang utama adalah pelaksanaan di lapangan. Karena itu yang dilihat oleh masyarakat, itu yang dilihat oleh rakyat," kata Jokowi.
Ia menegaskan yang utama adalah aspek pengendalian dan penegakan standar-standar di lapangan. Ia mencontohkan soal gempa, standar bangunan tahan gempa untuk fasilitas umum, dan fasilitas sosial harus segera ditetapkan.
Ia meminta hal seperti ini harus dikawal dalam pelaksanaannya. Salah satunya ialah dengan audit ketahanan bangunan agar betul-betul sesuai dengan standar. "Sehingga kalau terjadi lagi bencana di lokasi itu, korban yang ada bisa diminimalisir. Dan segera melakukan koreksi dan penguatan apabila tak sesuai dengan standar-standar yang ada," kata Jokowi.
Instruksi kedua adalah soal kebijakan untuk mengurangi resiko bencana. Jokowi meminta kebijakan ini harus betul-betul terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Ia meminta tak ada ego sektoral maupun ego daerah.
"Semuanya terintegrasi, semuanya saling mengisi, semuanya saling menutup. Tak boleh ada yang merasa ini bukan tugasnya, ini bukan tugas saya. Hati-hati ini bencana. Berbeda dengan hal yang normal," kata Jokowi.
Baca juga: Lobi Ma'ruf Amin di Balik Pencabutan Beleid Perpres Investasi Miras
Adapun instruksi ketiga adalah manajemen tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi yang cepat. Ia menegaskan hal ini sangat penting dilakukan pasca bencana dan harus terus diperbaiki. Ia mengingatkan kecepatan itu yang dilihat oleh rakyat.
"Mengenai rehabilitasi dan rekonstruksi. Jangan sampai sudah ditunggu satu tahun belum nongol, apa yang kita sudah sampaikan apa yang sudah kita janjikan," kata dia.
Sistem peringatan dini pun ia minta harus berfungsi dengan baik dan terus dicek. Jajarannya, ia perintahkan, agar dapat bekerja dengan cepat dan akurat. Selain itu, semua rencana kontingensi dan rencana operasi pada saat tanggap darurat, ia minta harus ditingkatkan dan diimplementasikan dengan cepat. "Sekali lagi, kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban," kata Jokowi.
Instruksi terakhir yang ia sampaikan adalah pemerintah harus meningkatkan edukasi dan literasi pada masyarakat terkait dengan kebencanaan. Mulai dari lingkup sosial yang paling kecil yaitu keluarga. "Lakukan simulasi bencana secara rutin di daerah-daerah yang rawan bencana, sehingga warga semakin siap menghadapi," kata Jokowi.