TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kader Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun angkat suara menyerukan kongres luar biasa partai. Politikus yang baru saja dipecat Demokrat ini mengatakan KLB menjadi solusi untuk memperbaiki partai yang kini dicap sebagai partai dinasti.
Jhoni menyampaikan hal tersebut lewat sebuah video. Tempo mendapatkan video tersebut dari Darmizal, rekan Jhoni sesama kader Demokrat yang baru-baru ini dipecat dari partai.
"KLB sebagai solusi konstitusional untuk mengembalikan Partai Demokrat menjadi partai yang demokratis, terbuka, dan modern," kata Jhoni dalam video tersebut, dikutip Senin, 1 Maret 2021.
Jhoni mengatakan Partai Demokrat telah dicap sebagai partai dinasti sejak kongres pertama di Bali pada 2005. Jhoni beralasan, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua umum, sedangkan putra bungsunya Edhie Baskoro Yudhoyono menjadi sekretaris jenderal.
Menurut Jhoni, SBY melakukan pengingkaran pada fakta sejarah berdirinya Demokrat. Ia mengatakan Demokrat berdiri karena perjuangan para pendiri di seluruh Indonesia yang kemudian berjuang agar partai tersebut lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum.
"Demi Tuhan saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," kata Jhoni.
Jhoni Allen mengatakan SBY baru bergabung setelah Demokrat lolos verifikasi KPU, dengan menempatkan istrinya, Kristiani Herrawati (almarhumah) sebagai wakil ketua umum. SBY, kata Jhoni, juga hanya memberikan uang sebesar Rp 100 juta dalam bentuk empat lembar treble check dalam pertemuan di Hotel Mirah, Bogor.
Menurut Jhoni, SBY juga baru muncul pada acara Demokrat di Hotel Kinasih, Bogor, setelah mundur dari kabinet Megawati Soekarnoputri. Jhoni mengklaim saat itu dirinya sebagai ketua panitia acara. "Ini menegaskan bahwa SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat," ujar politikus asal Sumatera Utara ini.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat beberapa kali membantah tudingan sebagai partai dinasti. Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan partainya telah menggelar lima kali kongres dan menunjuk lima ketua umum berbeda.
Ia pun membandingkan dengan partai lain yang belum pernah berganti ketua umum meski berkali-kali kongres. "Tuduhan Demokrat partai dinasti sepertinya tidak pas dialamatkan ke kami," kata Herzaky pada Jumat malam lalu, 26 Februari 2021.
Baca juga: Eks Ketum Demokrat Minta Senior Tak Ganggu Keutuhan Partai