Herzaky menyebut para pelaku gerakan juga terus menghasut dan menyebar berita bahwa Demokrat gagal di Pilkada 2020 dan elektabilitasnya merosot. Demokrat menilai berita yang disebarkan ini sebagai fitnah. Herzaky mengatakan, capaian Demokrat di Pilkada 2020 justru melebihi target. Tren elektabilitas partai pun disebutnya meningkat ketimbang sebelumnya.
Fitnah lainnya, kata Herzaky, SBY disebut mendukung kongres luar biasa. Dia mengatakan kabar inilah yang akhirnya membuat SBY mengeluarkan pernyataan klarifikasi.
Herzaky mengatakan, ada dua syarat kongres luar biasa Demokrat. Pertama ialah atas permintaan Majelis Tinggi Partai yang kini diketuai SBY. Kedua, diusulkan oleh dua pertiga DPD Demokrat dan setengah dari DPC serta disetujui oleh MTP.
"Pak SBY tidak akan mengadakan KLB, buat apa? Tidak ada kejadian luar biasa dan Demokrat baik-baik saja," ujarnya.
Partai Demokrat akhirnya menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap secara tidak hormat kepada Jhoni Allen Marbun dan lima kader lain yang dinilai terbukti menjadi pelaku gerakan pengambilalihan partai. Lima orang lainnya adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya. Tempo berusaha menghubungi Jhoni Allen untuk meminta tanggapan, tetapi belum berhasil.
Baca juga: Partai Demokrat Berhentikan Jhoni Allen Marbun dan Lakukan PAW dari DPR
BUDIARTI UTAMI PUTRI