TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Jhoni Allen Marbun sempat bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum dipecat. Herzaky mengatakan pertemuan itu terjadi lantaran Demokrat awalnya masih berupaya mengedepankan rekonsiliasi.
"Awalnya kami masih mengedepankan rekonsiliasi, bahkan ada pertemuan dengan Bapak Ketua MTP. Itu Bang Jhoni Allen (yang bertemu)," kata Herzaky dalam diskusi virtual, Sabtu, 27 Februari 2021.
Herzaky mengatakan setelah Demokrat mengumumkan adanya upaya pengambilalihan partai ke publik, Jhoni Allen meminta bertemu SBY untuk menyampaikan penjelasan. Dalam pengumuman itu, Demokrat menyebut Jhoni Allen sebagai salah satu pelaku gerakan.
Herzaky mengatakan kader senior itu mengaku ingin menemui SBY sebagai orang yang sudah dikenalnya sejak dulu. Demokrat, kata Herzaky, sempat mengira Jhoni akan mengurungkan niatnya setelah menemui Susilo Bambang Yudhoyono. "Tapi ternyata tidak, bertemu dengan Pak SBY kemudian malah bersikeras," kata Herzaky.
Dalam keterangan tertulisnya Jumat kemarin, 26 Februari 2021, Herzaky mengatakan Jhoni Allen bukannya menuntut konsolidasi internal, tetapi memasukkan aktor eksternal melalui kongres luar biasa inkonstitusional dan 'menjual' Partai Demokrat kepada aktor eksternal itu. "Sebagai kendaraan dalam pencapresannya di Pemilu 2024."
Aktor eksternal yang dimaksud ialah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Menurut Herzaky, para pelaku gerakan terus membawa-bawa nama Moeldoko untuk mempengaruhi kader agar mendesak kongres luar biasa. Adapun Moeldoko sendiri telah berkali-kali membantah tudingan hendak mengambil alih Demokrat.