TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Panglima TNI Moeldoko menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut dirinya sebagai salah satu aktor gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai berlambang mercy itu.
Menurut Moeldoko, dia sudah beberapa pekan terakhir tak tahu-menahu perkembangan Partai Demokrat karena sibuk mengurusi pernikahan putri bungsunya selama empat pekan belakangan.
"Sehingga saya enggak ngerti tuh perkembangan internal seperti itu. Saya pikir sudah selesai. Saya diam, jadi janganlah menekan-nekan saya. Dan saya ingin mengingatkan semuanya ya, karena saya bisa sangat mungkin melakukan, apa itu, langkah-langkah yang saya yakini," ujar Moeldoko, Kamis, 25 Februari 2021.
"Saya katakan, saya tidak tahu situasi itu. Saya pesan seperti itu saja, karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini," ujar Moeldoko tanpa menjelaskan lebih lanjut pernyataannya.
Baca juga: SBY: Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat Masih Ada
Kemarin, SBY kembali menyinggung gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai, yang menurutnya, melibatkan Moeldoko.
Namun, SBY meyakini Presiden Jokowi tak mengetahui tindakan anak buahnya itu. "Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi," kata Yudhoyono dalam rekaman video yang dikirimkannya kepada jajaran pengurus Partai Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021.
Demokrat, kata SBY, menilai apa yang dilakukan Moeldoko sangat mengganggu dan merugikan nama baik Presiden.