TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa, 23 Februari 2021.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, hari ini saya resmikan Bendungan Napun Gete Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur," ujar Presiden, lalu meneken tombol sirene tanda peresmian bendungan, seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 23 Februari 2021.
Pembangunan Bendungan Napun Gete di Sikka menghabiskan anggaran sebesar Rp 880 miliar. Pembangunan ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) sejak Januari 2017.
Bendungan seluas 99 hektare dengan kapasitas tampung air mencapai 11,2 juta meter kubik ini diprediksi mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektare.
"Ini kan sebuah lompatan yang tidak kecil, tetapi produktivitas itu betul-betul harus dimunculkan. Jangan hanya pertaniannya saja, limbah pertanian bisa dipakai untuk makanan ternak," ujar Presiden.
Dengan peresmian Bendungan Napun Gete, maka sudah tiga dari tujuh bendungan di NTT yang diresmikan Presiden. Yaitu Bendungan Raknamo, Rotiklot. dan Napun Gete.
Masih tersisa empat bendungan di NTT yang dalam proses pembangunan yakni Bendungan Temef, Manikin, Lambo dan Kolhua.
"Tinggal empat bendungan dalam proses, tapi tadi pagi Gubernur menyampaikan kepada saya minta tambah dua lagi, padahal provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu. Tapi ya, memang di sini dibutuhkan. Bukan dibutuhkan, sangat dibutuhkan," ujarnya.
Jika semua bendungan sudah selesai, Jokowi berharap semua kepala daerah di NTT bisa menggiring rakyatnya untuk produktif. "Saya yakin, tidak lama lagi NTT akan makmur dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya kalau di negara kita masih pada kondisi yang kurang. Kita lihat nanti, kalau bendungannya sudah selesai," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Tukul di pacitan, Dibangun 6 Tahun dengan Biaya Rp 916 M