TEMPO.CO, Jakarta - Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden. Dalam simulasi terbuka, Prabowo dipilih oleh 22,5 persen responden.
"Alasan utama mereka memilih, pertama tegas berwibawa, nomor duanya perhatian pada rakyat," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis hasil survei, Senin, 22 Februari 2021.
Di urutan berikutnya ialah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 10,6 persen, disusul Anies Baswedan dengan 10,2 persen, Basuki Tjahaja Purnama 7,2 persen, Sandiaga Uno dengan 6,9 persen, Tri Rismaharini 5,5 persen, Ridwan Kamil 5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,8 persen, dan Susi Pudjiastuti 2,3 persen.
Ada 27,6 persen yang memilih dengan alasan tegas atau berwibawa, kemudian 22,5 persen memilih dengan alasan figur merakyat atau perhatian kepada rakyat. Menurut Djayadi, dua alasan ini berbeda urutannya dibanding hasil survei menjelang Pemilu 2019 lalu. Ketika itu, responden lebih banyak memilih alasan figur merakyat ketimbang ketegasan ketika memilih calon presiden.
"Seingat saya menjelang Pemilu 2019 lalu yang pertama perhatian kepada rakyat, tegas berwibawa itu nomor tiga," kata Djayadi.
Baca juga: Survei Median Sebut Selisih Anies Vs Risma Hanya 9 Persen
Hasil simulasi semi terbuka ini hampir sama ketika dikerucutkan menjadi 14 atau sepuluh nama. Dalam simulasi sepuluh nama, elektabilitas Prabowo sebesar 26 persen, disusul Ganjar 15,4 persen, Anies Baswedan 13,3 persen, Sandiaga Uno 10,4 persen, Ridwan Kamil 7,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 6,2 persen, Khofifah 4,4 persen.
Kemudian ada pula nama Gatot Nurmantyo dengan 2,6 persen, Puan Maharani 1,1 persen, Budi Gunawan 0,6 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 12,6 persen.
Survei yang menempatkan Prabowo di urutan pertama ini digelar pada 25-31 Januari dengan wawancara tatap muka. Sigi melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling. Djayadi mengklaim margin of error surveinya 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.