TEMPO.CO, Jakarta - Pada 22 Februari ini, dikenal pula sebagai Hari Istiqlal. Masjid Istiqlal dinyatakan rampung pembangunannya setelah 17 tahun proses pembangunannya.
Presiden Soeharto meresmikan Masjid Istiqlal pada 22 Februari 1978, setelah Bung Karno melakukan peletakan batu pertama pada 24 Agustus 1961, kala itu bertepatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam.
Hari Istiqlal ini menjadi peringatan berdirinya masjid yang berarti merdeka dalam Bahasa Arab itu. Keberadaan Masjid Istiqlal yang didesain Frederich Silaban ini menjadi ikon toleransi beragama karena berdekatan dengan Gereja Katedral Jakarta.
Lokasi benteng Belanda, Prins Frederick yang dibangun pada 1837, menjadi tempat Masjid Istiqlal saat ini. Biaya pembangunan masjid ini US$ 12 juta atau dengan kurs saat itu setara Rp 7 miliar.
Baca: Insinyur Masjid Istiqlal HR Sidjabat Wafat
Renovasi Masjid Istiqlal kembali dilakukan pada Mei 2019. Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi tersebut pada 7 Januari 2021. Ide renovasi ini muncul dari Jokowi setelah mengajak Perdana Menteri India Narendra Modi ke masjid tersebut pada 30 Mei 2018.
Ini merupakan renovasi besar-besaran pertama kalinya yang dilakukan sejak 1979 atau 42 tahun silam. Renovasi Masjid Istiqlal sebetulnya sudah rampung 100 persen sejak Juli 2020. Namun, baru diresmikan pada pekan pertama Januari 2021. Renovasi dilakukan secara menyeluruh di areal masjid ini. Lingkup pekerjaan renovasi meliputi penataan kawasan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, mechanical electrical plumbing (MEP), pekerjaan interior dan signage.
Renovasi tersebut, ujar Jokowi saat itu, menelan biaya sebesar Rp 511 miliar dari APBN. "Renovasi Masjid Istiqlal agar menjadi semakin megah ini bukan untuk gagah-gagahan, bukan hanya menjadi kebanggaan umat Islam tapi juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, kebanggaan bangsa kita Indonesia," kata dia.
Dan hari ini, 22 Februari 2021, tepat 43 tahun Masjid Istiqlal yang memiliki daya tampung 200 ribu jemaah ini, berdiri.