TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah resmi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro di Jawa Bali, hingga 8 Maret 2021. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Kesehatan akan menambah jumlah kit antigen untuk keperluan testing di daerah.
"Menteri Kesehatan sudah mendistribusikan 653.375 kit antigen dan akan dilanjutkan saat dimulainya PPKM mikro tanggal 23 Februari, akan ditambahkan 1 juta kit," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers daring, Sabtu, 20 Februari 2021.
Airlangga mengatakan proses 3T, yakni testing, tracing, dan treatment, akan tetap menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam PPKM Mikro ini. Karena itu, ketersediaan antigen di daerah menjadi sangat krusial.
Selain persiapan testing, Airlangga juga mengatakan tim tracer untuk melacak potensi warga yang terpapar, juga telah semakin siap. Tercatat ada 4.188 tracer yang berasal dari Satgas. Selai itu dari unsur TNI juga telah siap. Mereka terdiri dari Babinsa sebanyak 29.491 dan dari Bhabinkamtibmas 17.523 orang.
Baca juga: Airlangga Sebut PPKM Mikro Efektif Tekan Covid-19
Airlangga mengatakan keputusan pemerintah memperpanjang PPKM Mikro karena saat penerapan pertamanya sejak 9 Februari lalu, program ini terbukti telah mampu menekan penularan Covid-19 di Indonesia. Dari data Satgas Penanganan Covid-19, Airlangga mengatakan secara nasional jumlah kasus aktif mengalami penurunan signifikan, yaitu minus 17,27 persen selama sepekan terakhir.
Airlangga mengatakan bahwa tren kasus aktif di lima provinsi juga berhasil diturunkan, yaitu di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, bed occupancy rate di rumah sakit juga telah turun hingga di bawah 70 persen.
Dampak positif PPKM ini, kata dia, juga diiringi dengan tren kesembuhan di lima provinsi yang terus meningkat. Tren fatality rate atau tingkat kematian, juga turun di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali.