TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra mengingatkan pentingnya peningkatan teknologi dan kemampuan industri pertahanan nasional. Indonesia, kata dia, harus bisa ikut berkembang bersama teknologi yang semakin maju.
"Efektifitas pertahanan negara turut ditentukan juga oleh teknologi dan kemampuan industri dalam memenuhi kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Non Alutsista," kata Herindra dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Februari 2021.
Herindra mengatakan perkembangan teknologi telah mengubah banyak aspel kehidupan baik di perdagangan, transportasi, kesehatan, pendidikan, industri manufaktur hingga industri militer, teknologi baru maupun siber.
Baca juga: Prabowo Ingin Indonesia Kurangi Impor Alutsista
Ia mengingatkan visi dari Pemerintahan 2020 sampai dengan 2024 adalah, terwujudnya indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong. Dan untuk mewujudkannya, Herindra menyebut salah satunya dengan memberikan perlindungan kepada pada seluruh masyarakat Indonesia, agar memiliki rasa aman.
Kementerian Pertahanan saat ini, kata dia, telah merumuskan arah dan kebijakan dalam pengembangan industri pertahanan cerdas. Hal ini dilakukan melalui sinergi berbagai lini, terutama dalam hal riset serta pengembangan teknologi yang dapat diaplikasikan pada sektor industri.
Sementara dalam hal pengembangan teknologi pertahanan yang meliputi penguasaan teknologi kunci sebagai program prioritas, jelas Wamenhan, disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan teknologi terbaru.
"Diperlukan pengembangan produk Industri Pertahanan yang strategis dan memiliki teknologi tinggi yang melibatkan lebih dari satu industri pertahanan, sehingga dalam pengembangan jangka panjang akan membentuk Ekosistem Industri Pertahanan," kata Herindra.
Dengan tumbuhnya industri pertahanan, Herindra meyakini tidak hanya akan membawa dampak langsung kepada pemenuhan kebutuhan alutsista dan pendukung alutsista saja. Namun, akan menjadi pijakan bagi pengembangan industri nasional lainnya. Hal ini, kata dia, secara akumulatif akan meningkatkan kemampuan perekonomian Indonesia dalam aspek perindustrian.