TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 101 warga Desa Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, masih mengungsi setelah longsor. Para warga terdampak longsor Nganjuk ini mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk mengoperasikan dapur umum dan pelayanan kesehatan.
"Di samping warga yang mengungsi, per pukul 20.19 WIB, dikabarkan BPBD setempat mencatat sebanyak 54 KK atau 186 warga terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Februari 2021.
Sementara itu, Raditya juga mengatakan longsor mengakibatkan 12 warga meninggal dan 20 luka-luka. Mereka yang luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat. Hingga semalam, tujuh warga masih dinyatakan hilang.
Baca juga: Hujan Tinggi Picu Longsor di Nganjuk
Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor. "Tim gabungan telah mengerahkan 5 alat berat untuk membantu pencarian korban di lokasi longsoran," kata Raditya.
Peristiwa longsor di Desa Ngetos dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Rumah warga yang berada di bawah tebing kemiringan tertimbun longsoran hingga mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat. BPBD Kabupaten Nganjuk menyebut longsor Nganjuk terjadi pada Ahad, 14 Februari 2021 lalu, pukul 18.30 WIB.