TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya masih mempersiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Salah satu yang dipersiapkan menyangkut lokasi penyuntikan vaksinasi yang rencananya menyasar sekitar 5 juta masyarakat.
Mengingat jumlah penerima vaksinasi cukup besar, Ganjar mengatakan pemerintah Jawa Tengah mesti mencari lokasi yang lapang agar penerapan protokol kesehatan bisa tetap diterapkan.
"Kami juga lagi membayang-bayangkan, mengimajinasikan kira-kira tempatnya di mana," kata Ganjar kepada Tempo, Selasa malam, 16 Februari 2021.
Ganjar mengatakan yang pasti vaksinasi akan dilakukan di fasilitas layanan kesehatan. Dia berharap seluruh rumah sakit, baik milik pemerintah, swasta, TNI, dan Polri dapat membantu penyediaan lokasi vaksinasi.
Namun selain itu, Ganjar mengatakan pemerintah Jateng juga memetakan lokasi-lokasi lain. Ia menyebut aula gedung olahraga dan ruang terbuka lainnya menjadi pertimbangan.
Baca: Ganjar: Vaksin Covid-19 Aja Datang Dicicil, Kok Ngomomg Dihukum, Enggak Usah
"Kami cari ruang-ruang terbuka yang bisa jadi tempat pertemuan, hall, gedung olahraga, kampus, sekolahan, itu sebenarnya meeting point yang bisa kami gunakan," ujar politikus PDI Perjuangan ini.
Di perkampungan, Ganjar melanjutkan, pelaksanaan vaksinasi bisa digelar di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), kantor kelurahan, balai desa, masjid, hingga gereja. Jika di kawasan padat, vaksinasi bisa berlokasi di jalan yang ditutup sementara.
Ganjar mengatakan mereka juga dapat meniru sistem Komisi Pemilihan Umum dalam mengatur pencoblosan di Pilkada 2020 lalu. Yakni, warga diberi jadwal kapan mereka harus datang ke lokasi. "Jadi sebenarnya imajinasi kami sudah ada," kata Ganjar.
Menurut jadwal, vaksin Sinovac dari Bio Farma untuk vaksinasi tahap kedua di Jawa Tengah siap didistribusikan pada pekan ketiga Januari. Sebanyak 7 juta dosis akan dikirim terlebih dulu, kemudian disusul 11 juta dosis pada bulan Maret.
Adapun prioritas vaksinasi Covid-19 tahap kedua ini adalah lansia, pedagang pasar, guru, tokoh agama, ASN, petugas keamanan TNI/Polri, wakil rakyat, pejabat negara, pelayan publik, pekerja transportasi daring, atlet, serta pekerja di sektor pariwisata seperti hotel dan restoran.
BUDIARTI UTAMI PUTRI