Sementara itu, Dandim 1613 Letkol CZI Irawan Agung Wibowo telah memerintahkan sebanyak 66 prajurit TNI untuk melakukan pendampingan terhadap jalanya program food estate di Kabupaten Sumba Tengah. Kata Irawan, mereka akan disebar bersama Bhabinkamtibmas Polri mengawal proses masa tanam hingga masa panen.
"Kita akan bersinergi mengawal semua proses jalanya food estate mulai dari pengolahan, persemaian, penanaman sampai pemanenan. Mereka akan terjun yang dibagi di 5 zona," katanya.
Berikutnya, kata Irawan, TNI siap membantu penggunaan traktor dan alsintan lainya untuk mendukung percepatan masa tanam dan panen.
"Kita akan melakukan pendampingan sampai selesai masa tanam dan panen yang dilakukan secara bergiliran melalui 3 shift. Jadi tidak ada waktu yang kosong. Semua bergerak," katanya.
Danramil 1603/03 KTN Kapten Infanteri Adisan menambahkan bahwa semua arahan tersebut akan dilaksanakan dengan melibatkan semua unsur, termasuk para petani, pembuka agama dan masyarakat sekitar. Adisan juga berharap, kegiatan ini berlanjut hingga meluas di tiap Desa dan Kecamatan.
"Yang jelas selama ada program food estate kami selalu ada di lapangan dan akan melakukan pendampingan pada kelompok tani di 5 zona setiap hari. Tentu TNI berharap program ini terus berlanjut, sehingga masyarakat Sumba Tengah merasakan dampak dari program ini," katanya.
Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengucapkan terimakasih atas partisipasi unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dan keterlibatan TNI-Polri sebagai pendamping petani.
"Kepada Gubernur, Bupati, Ketua DPRD serta jajaran unsur Muspida, termasuk Kapolres dan Dandim saya menyampaikan terima kasih karena kalian betul-betul menggerakkan energi masyarakat dan kelompok tani untuk mau menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi. Semoga pertanian kita semakin lebih baik," tutupnya.