TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap insentif tenaga kesehatan di Kota Gudeg ini bisa segera cair. Para nakes yang menangani Covid-19 di Yogya, belum menerima insentif sejak Oktober hingga Desember 2020.
“Ya kami berharap insentif bagi tenaga kesehatan selama tiga bulan itu segera bisa dibayarkan, meskipun nakes di sini tidak sampai demo, harapannya segera terbayarkan,” kata Heroe kepada Tempo Senin, 15 Februari 2021.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogya, sampai saat ini para nakes yang bertugas di 2 rumah sakit pemerintah dan 18 puskesmas itu masih menunggu pembayaran insentifnya selama tiga bulan. Total tunggakannya insentif mereka sekitar Rp 5,7 milyar.
“Ranah (kewajiban pembayaran insentif itu kan ada di Kementerian Kesehatan, bukan di Pemkot Yogya,” ujar Heroe.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo juga mengatakan para nakes yang bergulat menangani Covid-19 belum menerima insentif sejak September 2020.
Joko merinci, tunggakan insentif yang belum dibayarkan meliputi nakes di 2 RSUD (Sleman dan Prambanan) yakni sekitar Rp 2,3 milyar. Sedangkan insentif nakes di rumah sakit rujukan Sleman lainnya yang mendata tunggakannya adalah Dinas Kesehatan DIY.
“Untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan di Sleman pembayaran baru sampai bulan September 2020,” ujar Joko.
Joko menduga belum dibayarkannya insentif tenaga kesehatan periode Oktober-Desember 2020 karena terkendala aturan administratif atau penganggaran. “Kekurangan Oktober sampai Desember infonya akan dibayarkan melalui anggaran 2021,” ujarnya.
Merujuk data vaksinasi, jumlah tenaga kesehatan di DIY sendiri tercatat sebanyak 34.958 orang. Hingga Senin ini, 15 Februari 2021, jumlah kasus Covid-19 di DIY masih terus bertambah 135 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 25.168 kasus, di mana kasus sembuh 18.810 kasus dan kasus aktif 5.763 kasus.
Baca juga: Penjelasan Stafsus Sri Mulyani Soal Polemik Insentif Tenaga Kesehatan