TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hadir dalam perayaan Imlek 2572 Kongzili Tingkat Nasional yang digelar secara virtual oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Ahad, 14 Februari 2021.
Dalam sambutannya, Yaqut mengingatkan bahwa perayaan Imlek kali ini merupakan tahun ke-22 hari raya umat Konghucu dapat digelar secara nasional.
"Kenyataan itu patut disyukuri sebagai wujud dan kepedulian negara dan pemerintah dan terjalinnya hubungan yang harmonis di antara sesama warga bangsa," ujar Yaqut, Ahad, 14 Februari 2021.
Hal ini, lanjut dia, menunjukkan semakin kokohnya kebersamaan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. "Persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa tidak boleh terganggu apalagi sampai tercerai berai hanya karena perbedaan etnis dan perbedaan agama yang kita yakini," lanjutnya.
Yaqut menuturkan, agama dan negara saling membutuhkan dan saling mengokohkan untuk mewujudkan peradaban sebuah bangsa.
Baca: Wapres Ma'ruf Amin Ajak Pengusaha Konghuchu Dukung Upaya Pemulihan Ekonomi
"Penguatan identitas keagamaan di satu sisi dan penguatan identitas kebangsaan di sisi yang lain tidak boleh dipisahkan, apalagi dipertentangkan. Konsep itu harus tetap diletakkan dalam satu kotak untuk melahirkan moderasi beragama dan bernegara," ujarnya.
Kesalehan beragama dan loyalitas bernegara, ujar Yaqut, harus saling mendukung satu sama lain. "Kita bisa menjadi umat saleh sekaligus warga negara baik," ujarnya.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2752 ini diharapkan menjadi momentum yang tepat bagi seluruh masyarakat untuk melakukan refleksi, evaluasi dan transformasi diri menuju pribadi yang unggul dan berkualitas, baik dari sisi kesalehan personal maupun kesalehan sosial. "Tentunya dengan cara menumbuhkan semangat membangun kebersamaan, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, menjalin kesetiakawanan dan menumbuhkan kepedulian di antara sesama warga bangsa," tutur Menag.
DEWI NURITA