PEKALONGAN - Bencana banjir yang melanda sebagian Provinsi Jawa Tengah, belum menandakan akan surut. Jajaran Kementerian Sosial bergerak menyusuri pantai utara Jawa Tengah untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
Posko Pengungsi SD Muhammadiyah 01 Pencongan menjadi titik yang dikunjungi Kemensos. Kemudian ada dapur umum Lapangan di Markas Koramil Wiradesa dan Posko Pengungsi GOR Hoegeng. Terakhir, Kemensos mengunjungi Posko Pengungsi Masjid Al Karomah.
Bersama rombongan, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyapa para pengungsi dan membagikan bantuan logistik seperti selimut, karpet, dan makanan untuk untuk balita. "Ini selimutnya, Bu. Semoga air segera surut dan bisa kembali ke rumah," ujar Mensos di Posko Pengungsi SD Muhammadiyah 01, Pencongan, Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan 12 Februari.
Kemensos telah menggelontorkan bantuan sebesar Rp. 252.764.600 bagi para korban terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan. Bantuan terdiri dari makanan siap saji sebanyak 600 bungkus setiap hari. Makanan anak 300 paket, selimut 300 lembar, matras 300 lembar, kasur 200 lembar, dan kids ware 50 potong.
Secara umum, penanganan bencana banjir di Kabupaten Pekalongan berjalan baik. "Penanganan dampak banjir berjalan baik di sini. Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pekalongan," kata Risma.
Pemerintah Kabupaten Pekalongan juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kemensos. "Bantuan dari Kemensos sangat berarti bagi korban banjir. Untuk pasokan kebutuhan makan tersedia cukup," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan Rachmawati.
Berdasarkan laporan Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, banjir melanda sejak Sabtu 6 Februari lalu disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Tercatat empat kecamatan terendam banjir serta 30 desa di dalamnya. Empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Siwalan, Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Tirto.
"Kabupaten Pekalongan, kondisi wilayah berupa dataran rendah dan saluran drainase kurang maksimal menampung debit air hujan yang besar. Belum lagi pada saat bersamaan air laut meningkat, sehingga menyebabkan banjir," Kata Rachmawati
Selain bantuan logistik Kemensos juga mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang bergerak sejak awal bencana bersama dengan unsur-unsur penanganan dampak bencana lainnya. Tagana ikut membantu mengevakuasi dan mendata korban. Kemensos juga membuka layanan dukungan psikososial bagi penyintas bencana dan mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan logistik selama di pengungsian.