Menurutnya, menjadi petani itu menenangkan, asalkan lahan yang dikelolanya tidak sedikit. Kini, Warji memiliki sawah dengan luas enam hektar yang semula hanya dua hektar.
"Kalau lahan garapannya sedikit, itu pas masuk panen selalu was-was. Tapi, kalau empat hektar sampai enam hektar, ibaratnya kita gajian per bulannya ada. Setidaknya 10 juta dibawa pulang setelah bayar-bayar pengeluaran," terangnya.
Apa yang disampaikan Warji senada dengan arahan Presiden Joko Widodo saat membuka Rakernas Pembangunan Pertanian di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1). Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pembangunan sektor pertanian harus dilakukan dalam skala ekonomi yang luas, seperti halnya pembangunan kawasan lumbung pangan (food estate).
Kabupaten Pulang Pisau sendiri merupakan salah satu kabupaten pengembangan food estate dengan luas 10 ribu hektar, sementara untuk kawasan Kalimantan Tengah secara keseluruhan mencapai 164.598 hektar.
Namun, Warji mengakui luasnya areal tanam tidak sebanding dengan sumber daya manusia yang ada. Musim tanam kerap tidak serempak dikarenakan keterbatasan tenaga.
"Ada alat tanam, tapi saya biasa cari bantuan tenaga. Satu hektar selesai setengah hari oleh 12 orang. Ini juga yang harus ada solusi," pungkasnya.