TEMPO.CO, Kupang - Sebuah situs daring www.privateislandsonline.com memginformasikan terkait penjualan Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam situs tersebut terdapat ribuan pulau di seluruh Dunia yang ditawarkan dijual sudah termasuk dengan harganya, termasuk Pulau Sumba, NTT. Namun Sumba Island belum diberi harga dalam situs tersebut.
Pemerintah Provinsi NTT geram mendapat informasi penjualan Pulau Sumba itu. Kepala Biro Humas Setda NTT, Marius Jelamu mengatakan Pemprov NTT tidak sedikitpun berniat menjual pulau di wilayah NTT, karena pulau merupakan wilayah kedaulatan negara.
"Tidak mungkin Pemprov NTT menjual pulau. Kalau disewa untuk kepentingan investasi, ya boleh-boleh saja, karena itu ada aturannya. Tetapi, untuk jual tidak mungkin," tegas Marius, Rabu, 10 Februari 2021.
Dia mengaku telah meminta Polda NTT untuk menelusuri informasi penjualan pulau itu, dan Dinas Kominfo untuk mengecek situs online itu.
Menurut dia, Pemprov NTT telah berkoordinasi dengan Kominfo dan Polda NTT untuk segera menelusuri situs-situs yang menjual beberapa pulau di NTT.
"Situs itu sudah melakukan provokasi yang sudah mengganggu psikologi masyarakat. Harus diusut dan diproses sesuai perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Kapolda NTT, Inspektur Jenderak Lotharia Latif mengaku sedang melakukan penyelidikan terhadap situs-situs yang menjual beberapa pulau di NTT. "Kami sudah lidik dan berkoordinasi dengan pemda setempat untuk cek kebenaran berita tersebut," ujarnya.
Menurut dia, dari hasil koordinasi Polda NTT dengan beberapa instansi terkait informasi penjualan Pulau Sumba di NTT itu merupakan berita bohong atau hoaks. "Hasil klarifikasi sementara dengan Pemda Sumba Timur dan Pemprov NTT, menyatakan bahwa itu berita bohong," katanya.
YOHANES SEO