TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara program Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, membenarkan Indonesia akan mendapatkan jatah jutaan dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca melalui skema kerja sama multilateral GAVI Covax Facility pada kuartal I tahun ini. Estimasi pengiriman pada pertengahan/akhir Februari.
"Betul. Perkiraannya Februari," ujar Nadia lewat pesan singkat, saat dikonfirmasi mengenai informasi tersebut, Ahad malam, 31 Januari 2021.
Nadia menyebut hal ini merupakan keberhasilan diplomasi pemerintah sehingga bisa mendapatkan akses vaksin gratis melalui Covax. "Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas yang kita ketahui di mana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi,” kata Nadia.
Berdasarkan salinan surat dari GAVI tertanggal 29 Januari yang diterima Tempo, aliansi tersebut telah mengkonfirmasi alokasi tahap awal sebesar 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia. Pengiriman vaksin akan melalui 2 tahap, kuartal I, sebanyak 25-35 persen dan kuartal II sebanyak 65-75 persen dari alokasi tahap awal tersebut.
Baca juga: Vaksin Johnson & Johnson Punya Efikasi 66 Persen
Distribusi vaksin akan dilakukan setelah vaksin AstraZeneca mendapatkan WHO EUL (Emergency Use Listing), validasi dari kelompok Independent Allocation of Vaccines Task Force (AIVG), dan ketersediaan suplai dari manufaktur sesuai dengan perkiraan awal.
Pemerintah kemudian diminta menindaklanjuti beberapa hal yang harus dilakukan Indonesia sebagai persiapan pengiriman vaksin. Di antaranya; memiliki kerangka kerja ganti rugi dan kewajiban yang diperlukan, termasuk kerangka kerja legislatif yang diperlukan untuk menyelesaikan perjanjian secara langsung dengan AstraZeneca.
Namun, dalam surat itu juga tertera bahwa berdasarkan penilaian WHO, Indonesia tidak termasuk dalam gelombang pertama yang akan mendapat distribusi vaksin Pfizer/BioNTech. Sebab jumlah dosis yang tersedia terbatas, ada sejumlah penilaian teknis yang dilakukan terkait kesiapan dan kelayakan negara penerima vaksin Pfizer. Seperti diketahui, dalam rantai distribusinya atau rantai dingin (cold chain), vaksin Pfizer perlu tempat penyimpanan bersuhu -70 °C.
Kendati dianggap belum memenuhi penilaian pada kuartal I, Covax masih menawarkan jatah vaksin Pfizer untuk kuartal II mendatang kepada Indonesia.
"Kami mengharapkan volume yang lebih besar dari vaksin ini tersedia mulai April. Jika Anda tertarik dengan tambahan dosis Pfizer di Q2, silakan nyatakan minat Anda sebelum 14 Februari, dengan menghubungi COVAX@gavi.org dan merinci apakah Anda akan memiliki kapasitas untuk menangani dosis Pfizer," demikian bunyi surat yang diteken Aurelia Nguyen, Direktur Pelaksana COVAX tertanggal 29 Januari 2021 soal Vaksin Covid-19 Pfizer.