TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengapresiasi langkah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menggunakan data Komisi Pemilihan Umum sebagai basis data program vaksinasi Covis-19. “Pak Menkes, saya memberikan hormat betul, karena mengambil data mengenai penduduk yang usia 17 ke atas itu dari data KPU," kata Tito Karnavian di Jakarta, Senin, 25 Januari 2021.
Menurut Tito awalnya data mentah KPU tersebut berasal dari Dukcapil Kemendagri dan kemudian diverifikasi oleh KPU dari rumah ke rumah. "Verifikasi faktual coklit, sehingga datanya valid,” kata Tito.
Merujuk langkah Menkes Budi Gunadi, Tito meminta agar pemerintah daerah mendata dan menginventarisasi data penerima vaksin yang akan mendapatkan skala prioritas. Hal ini penting mengingat jumlah dosis vaksin yang masih terbatas sehingga belum memenuhi kebutuhan seluruh populasi di daerah.
“Terutama tadi fasilitas untuk penyuntikan penyimpanan yang tiap-tiap daerah berbeda dari daerah satu dengan yang lainnya, ada yang pulau, pantai, di hulu, di pedalaman. Nah, ini yang perlu dibuat skala prioritas," ucap Tito.
Menkes, menurut Tito, sudah membuat skala prioritas. Daerah pun seharusnya juga tidak salah dalam membuat skala prioritas. "By name by address, Dukcapil ada data dan untuk daerah yang diverifikasi pada pilkada kemarin,” kata dia.
Adapun bagi daerah yang tidak menyelenggarakan Pilkada serentak 2020, data dapat diperoleh dari hasil pencocokan data pada pelaksanaan Pemilu 2019. Harapannya, program vaksinasi dapat berjalan sukses, aman, lancar, dan tertib.
Baca Pula: Vaksinasi untuk Seluruh Rakyat Indonesia