Jurnal karya Muriyanto tersebut, sambung Hasugian, satu dipublikasi dalam bahasa Indonesia dan tiga jurnal dalam bahasa Inggris oleh penerbit yang berbeda." Salah satunya dipublikasi pada jurnal Man in India." tutur Hasugian.
Bahkan pada salah satu jurnal berbahasa Inggris, ujar Hasugian, Muryanto Amin mencantumkan nama dua dosen USU sebagai penulis. Salah satunya dosen Fakultas Pertanian USU yang tidak ada kaitannya dengan isi jurnal Muryanto Amin tentang politik. " Kami menduga telah terjadi self plagiarism dan duplikasi jurnal yang tidak diperkenankan sebagai produk ilmiah yang terikat etika." ujar Hasugian.
Muryanto Amin terpilih menjadi Rektor USU periode 2021-2026 pada awal Desember 2020 lalu setelah lolos syarat administrasi antara lain berstatus guru besar. Dia meraih suara 57,75 persen mengalahkan pesaingnya Profesor Farhat dengan 35,75 persen suara, dan Profesor Arif Nasution dengan 6,5 suara. Muryanto Amin dijadwalkan dilantik 28 Januari 2021.
Tempo berusaha menghubungi Muryanto Amin namun belum dijawab. Melalui juru bicara Muriyanto, Edy Ikhsan mengatakan, sesuai surat menteri yang ditandatangani Plt Sekjen Kemendikbud Ainun Na'im 22 Januari 2021 kepada Ketua MW, pelantikan Rektor USU periode 2021 - 2026 dilangsungkan 28 Januari 2021 di Jakarta.
Sekretaris MWA Universitas Sumatera Utara Profesor Guslihan Dasa Tjipta mengatakan, MWA tidak akan melantik Muriyanto Amin karena kasus plagiat yang menderanya." Harus clear dahulu karena Rektor USU sudah menjatuhkan sanksi kepada Muryanto Amin. MWA menunggu sikap Menteri." kata Guslihan.
Baca juga: Polda Sumatera Utara Periksa Rektor USU Terkait Pembangunan Embung
SAHAT SIMATUPANG