TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan potensi terjadinya gempa berskala besar di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sudah pernah diingatkan pada 2019.
"Namun, kita tidak tahu kapan gempa tersebut akan terjadi," katanya dalam rapat koordinasi penanganan pascabencana gempa Sulbar dengan berbagai pihak di Sekretariat Bersama Desk Relawan di Kabupaten Mamuju, Rabu sore, 20 Januari 2021.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan dan mengimbau masyarakat yang tinggal di Sulawesi Barat agar selalu waspada dan bersiap jika sewaktu-waktu gempa tersebut terjadi. Doni menyebutkan upaya mitigasi yang mesti dilakukan oleh masyarakat, salah satunya tidak berada di sekitar atau di dalam bangunan yang tidak dapat bertahan dengan guncangan gempa.
"Jangan berada di dalam atau tinggal di bangunan yang kondisinya seperti itu. Untuk mengetahui kondisi bangunan tersebut butuh ahli yang dapat menilai kekuatan bangunannya," ujar Kepala BNPB.
Ia menyatakan seluruh daerah di Indonesia berpotensi diguncang gempa bumi mulai dari skala kecil hingga besar, kecuali Pulau Kalimantan.
Selain itu, ia meminta, seluruh relawan dari dari berbagai lembaga atau yayasan kemanusiaan maupun dari instansi pemerintah daerah di Indonesia yang terjun membantu penanganan pascagempa di Sulawesi Barat agar selalu hati-hati dengan ancaman paparan Covid-19. "Kami membawa 500 ribu masker untuk para relawan. Saya minta bantuan masker ini jangan sampai hanya tersimpan dan tidak terdistribusi," ujarnya.