TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui dirinya bersilaturahmi dengan partai-partai politik setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Sigit mengatakan ia berkunjung ke sejumlah pihak.
"Kami melaksanakan silaturahmi berkunjung ke tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, sesepuh, termasuk juga rekan-rekan yang ada di partai," kata Sigit saat fit and proper test di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 20 Januari 2021.
Sigit mengatakan ia pun berkunjung menemui para mantan Kepala Kepolisian RI. Menurut Sigit, kunjungan dan pertemuan dengan para tokoh itu demi mengetahui secara langsung apa harapan masyarakat tentang Polri.
"Bagaimana potret Polri di mata masyarakat, karena itu sebagai pijakan kami untuk nantinya kami mengambil langkah-langkah kebijakan terkait program kerja pada saat nanti kami ditunjuk dan diberikan amanah menjadi Kapolri," kata dia.
Baca juga : Sebelum Fit and Proper Test, Listyo Sigit Prabowo Meminta Restu 5 Mantan Kapolri
Sigit berujar ia mendapat banyak masukan, saran, dan kritik dari safari tersebut. Beberapa masukan di antaranya, kata dia, bagaimana Polri dapat mewujudkan rasa keadilan, menjadi organisasi yang transparan, dan potret lain tentang perbaikan yang harus dilakukan Kepolisian.
"Sebagai contoh ke depan tidak boleh ada lagi hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini.
Salah satu kunjungan Sigit yang terpublikasi ialah kunjungannya ke DPP Demokrat pada Senin, 18 Januari 2021. Ia menemui Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjalani uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi Hukum DPR sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Ia memaparkan makalahnya yang berjudul "Menuju Transformasi Polri yang Presisi". Adapun Presisi merupakan abreviasi dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan.